Warga Gaza Mulai Nikmati Air Sumur Wakaf, Anak-anak Kota Beit Lahia: Teurimong Gaseh Ureung Aceh

Terima kasih ACT, terima kasih Indonesia," teriak anak-anak di Beit Lahia, antusias sambil memegang papan bertuliskan ‘Teurimong Gaseh Ureung Aceh

Editor: bakri
FOR SERAMBINEWS.COM
Kaum muslim Palestina menyambut rasa harusnya atas pembangunan dua sumur wakaf ureung Aceh di Gaza dan menyampaikan terima kasih atas kedermawanan dan kepedulian masyarakat Aceh melalui Lembaga ACT-Global Wakaf. 

Sumur wakaf Ureung Aceh menjadi pelita dan harapan bagi belasan ribu warga di dua kota tua tersebut. "Terima kasih ACT, terima kasih Indonesia," teriak anak-anak di Beit Lahia, antusias sambil memegang papan bertuliskan ‘Teurimong Gaseh Ureung Aceh (terima kasih orang Aceh-red).

“Teurimong Gaseh Ureung Aceh (terima kasih orang Aceh-red).” Begitulah tulisan pada papan yang diperlihatkan oleh seorang remaja Palestina sesaat setelah dua Sumur Wakaf Ureung Aceh di Kota Al-Musaddar, Jalur Gaza, dan Al-Shayma di Kota Beit Lahia, Gaza Utara, mengalirkan air bersih layak konsumsi pada Senin (22/3/2021) waktu setempat.

Poster itu merupakan salah satu bentuk ungkapan haru dan terima kasih dari kaum muslim Palestina menyambut selesainya pembangunan dua sumur Wakaf Ureung Aceh di wilayah Gaza. Mereka menyampaikan terima kasih atas kedermawanan dan kepedulian masyarakat Aceh melalui Lembaga Aksi Cepat Tanggap (ACT)-Global Wakaf, yang membangun dua sumur di kota itu.

"Alhamdulillah! Dua sumur wakaf ureung Aceh di Gaza, rampung," ujar staf ACT Aceh saat mendapat update implementasi program wakaf sumur warga Aceh di Palestina. Pembangunan Sumur Wakaf Ureung Aceh, itu dimulai pada awal Maret 2021 di Kota Al-Musaddar, Jalur Gaza dan Al-Shayma di Kota Beit Lahia, Gaza Utara.

Pada 22 Maret 2021, kedua sumur wakaf itu berhasil mengalirkan air bersih layak konsumsi. Momen itu disambut suka cita oleh ribuan warga setempat yang didominasi oleh masyarakat prasejahtera.

Kaum muslim Palestina menyambut dengan rasa haru atas selesainya pembangunan dua sumur wakaf ureung Aceh di Gaza. Mereka tak lupa menyampaikan terima kasih atas kedermawanan dan kepedulian masyarakat Aceh melalui Lembaga ACT-Global Wakaf.

Akibat bombardir Zionis, lapisan tanah di Gaza rusak total dan 97persen air tercemar limbah beracun. Sehingga, perlu upaya ekstra untuk memperoleh air tanah yang masih layak konsumsi. Pekan lalu, dua sumur Wakaf Ureung Aceh di Kota Al-Musaddar dan Al-Shayma, masih dalam proses pengeboran dengan kedalaman lebih dari 40 meter.

Rumah-rumah warga di Jalur Gaza juga dilengkapi dengan pipa besar agar sumur dapat mengalirkan air bersih yang melimpah untuk mencukupi kebutuhan air bersih bagi mereka yang bermukim di area tersebut. Kini, kedua sumur itu sudah mengalirkan air segar yang langsung bisa diminum.

Tampak senyum bahagia mengembang di wajah warga setempat saat pipa-pipa yang tersambung dengan lubang sumur mulai memancarkan air yang berlimpah. Anak-anak tertawa riang menikmati semburan air yang begitu mereka idamkan sejak lama.

Dua kota ini dihuni oleh sekitar 14 ribu hingga 15 ribu penduduk yang 85 persen di antaranya adalah masyarakat prasejahtera. Blokade yang dilakukan zionis Israel sejak belasan tahun lalu menciptakan krisis akumulatif termasuk anjloknya ekonomi.

Bukan hanya tidak mampu membeli air layak konsumsi, kondisi ekonomi yang rendah juga membuat masyarakat di Beit Lahia harus merasakan kurangnya pasokan listrik, tingginya angka pengangguran dan kemiskinan, serta runtuhnya sektor perikanan.

Begitu pula dengan Kota Almusaddar yang masyarakatnya didominasi oleh petani zaitun dan sayur musiman dengan penghasilan rendah. Letaknya yang berada di dataran tinggi turut mempengaruhi akses air di wilayah ini.

Kondisi sosial ekonomi yang rendah membuat masyarakat di Kota Almusaddar belum mampu membangun sarana akses air bersih seperti sumur. Sumur wakaf Ureung Aceh menjadi pelita dan harapan bagi belasan ribu warga di dua kota tua tersebut. "Terima kasih ACT, terima kasih Indonesia," teriak anak-anak di Beit Lahia, antusias sambil memegang papan bertuliskan ‘Teurimong Gaseh Ureung Aceh (terima kasih orang Aceh-red).’

Tim Global Wakaf ACT berupaya untuk memenuhi komitmennya dalam pembangunan sumur wakaf Palestina sesuai dengan visinya yakni membangun sejatinya kehidupan. "Saya turut bahagia atas kedermawanan ureung (orang-red) Aceh untuk membantu saudara kita di Palestina hingga terwujudlah dua sumur wakaf ini. Semoga Allah membalas kebaikan masyarakat Aceh dengan pahala yang terus mengalir seperti air yang dialirkanoleh kedua sumur wakaf tersebut," ujar Kepala Cabang ACT Aceh, Lisdayanti, dalam siaran pers kepada Serambi, Selasa (23/3/2021) malam.

Proses penggalangan dana itu, menurutnya, berlangsung dengan keterlibatan banyak pihak seperti Masyarakat Relawan Indonesia (MRI) dan Pemuda Peduli Palestina (P2S), Mereka menggalang dana di jalan selama sebulan, serta bersama ACT masuk ke dayah-dayah, sekolah, majelis taklim, masjid-masjid, dan secara perorangan. Hingga pada akhirnya, tambah Lisdayanti, sumur wakaf yang awalnya ditargetkan satu unit malah berhasil dibangun dua unit.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved