Teroris Condet Dijuluki Juragan Tanah, Dikenal Tertutup dan Tak Pernah Jumatan

Terduga teroris Husein Hasny yang ditangkap di Jalan Raya Condet, Jakarta Timur, dikenal sebagai seorang yang kaya raya di lingkungannya.

Istimewa
FOTO DOKUMENTASI: 22 orang tersangka tindak pidana terorisme jaringan Jamaah Islamiyah (JI) yang dipindahkan dari Jawa Timur telah tiba di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten pada Kamis (18/3/2021) siang. 

SERAMBINEWS.COM, JAKARTA - Pascaledakan bom di Gereja Katedral Makassar pada Minggu (28/3/2021) lalu, Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri bersama Polda Metro Jaya menangkap 4 terduga teroris di sejumlah wilayah Jakarta dan sekitarnya.

Para terduga teroris itu ditangkap dengan sejumlah barang bukti termasuk 5 bom aktif dan 3,5 kg bahan peledak. Tak hanya itu, polisi juga menyita Kartu Tanda Aggota (KTA) dan seragam Front Pembela Islam (FPI).

Dua dari 4 terduga teroris yang dicokok polisi itu yakni Zulaimi Agus alias ZA, dan Husein Hasny alias HH. Zulaimi ditangkap di sebuah bengkel di kawasan Cibarusah, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, sementara Husein diciduk di showroom mobilnya Condet, Jakarta Timur.

Dari penelusuran Tribunnews.com, terduga teroris Husein Hasny yang ditangkap di Jalan Raya Condet, Jakarta Timur, dikenal sebagai seorang yang kaya raya di lingkungannya. Ia memiliki banyak tanah di lingkungan tersebut.

Adalah Adi (52), seorang pedagang yang berjualan di sekitar rumah Husein, yang menyatakan bahwa terduga teroris itu sebagai orang yang terbilang kaya. Adi menyatakan tanah-tanah yang berada di sekitar rumahnya semuanya milik keluarga Husein. Tanah itu dibuat menjadi ruko ataupun toko untuk dikontrakan.

"Dia juragan tanah. Ini semua tanah dia, ruko-ruko di sini punya dia semua. Sampai tukang-tukang apa itu tanahnya dia semua. Sewanya tahunan itu," kata Adi.

Baca juga: Seorang Pria di Penang Harus Berjuang Keras untuk Meyakinkan Guru SMP-nya sebelum Diperistri

Baca juga: Irak Reformasi Pajak, Targetkan Sumber Pendapatan dari Non-Minyak

Baca juga: Kakek 60 Tahun Cabuli 6 Siswi SD Berulang Kali, Pernah Kepergok Istri tapi Tak Kapok

Adi menerangkan Husein memang dikenal warga sekitar sebagai orang keturunan Arab. Tanah-tanah itu didapatkan Husein dari warisan orang tuanya yang telah meninggal.

"Pokoknya di sekitar sini milik dia semua. Mutar sampai yang showroom sampai tukang pecel lele itu, nyewa dia semua ini. Pangkas rambut, tukang jahit, gado gado, tempat buah, tukang jamu, showroom, ada toko lagi nggak tahu. Yang baru bangun itu mie ayam ini," ujar dia.

Selama ini Adi mengenal sosok Husein sebagai pribadi yang tak mau bergaul dengan masyarakat sekitar.

"Nggak ada yang mencurigakan karena dia tertutup," kata Adi. Ia menyampaikan bahwa Husein tidak pernah beraktivitas di luar rumah bersama warga sekitar. Bahkan, kata dia, Husein juga tidak pernah terlihat salat jumat di masjid sekitar rumahnya.

"Nggak pernah keluar orangnya. Jumatan aja enggak pernah. Enggak tahu di mana. Padahal ada dua masjid di sini enggak pernah keliatan," kata Adi.

Baca juga: Tanggapi Penangkapan Teroris di Bekasi dan Condet, Denny Siregar Sebut FPI Tempat Pembibitan Teroris

Baca juga: Polisi Temukan Atribut & Buku Karya Habib Rizieq dalam Penangkapan Teroris, Keterkaitan FPI Didalami

Baca juga: Terduga Teroris di Sumut yang Ditangkap Bertambah Jadi 18 Orang, 31 Kotak Amal Jadi Barang Bukti

Adi tak menyangka Husein terlibat kasus dugaan tindak pidana terorisme. Saat Husein ditangkap Densus 88 pada Senin (29/3) lalu, Adi malah mengira keramaian di rumah Husein itu karena kasus sengketa tanah. "Ramai di sini kemarin, saya enggak tahu masalahnya teroris. Saya kira masalah tanah. Sengketa tanah. Sudahlah, biarin diambil (ditangkap) kata saya gitu," ujar dia.

Terpisah, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus mengatakan selain ZA dan HH yang ditangkap di Bekasi dan Condet, dua tersangka lainnya ditangkap di Ciputat Timur, Tangerang Selatan dan Mangga Dua, Pademangan, Jakarta Utara.

"Memang kemarin ada 4 yang dilakukan penangkapan. Yang pertama saudara ZA yang kita amankan di daerah Cikarang, Cibarusah daerah Bekasi Kabupaten. Kemudian saudara HH ini kita amankan di showroom di kediamannya sendiri di Condet. Kemudian AJ diamankan di daerah Cirendeu, Ciputat Timur, Tangsel, dan BS yang diamankan di Mangga Dua, Pademangan," kata Yusri kepada wartawan, Selasa (30/3/2021).

BS ialah pria berusia 43 tahun. Dia memahami cara membuat bom dan mengajarkan hal itu kepada AJ. Sementara AJ adalah pria 46 tahun. Selain membuat bom yang diistilahkan dengan 'takjil', dia juga ikut hadir dalam pertemuan bersama BS untuk persiapan melakukan aksi teror.

Adapun peran Zulaimi dan Husein yang ditangkap di Condet dan Bekasi, Zulaimi berperan sebagai perakit bom di kediamannya di Bekasi.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved