Berita Banda Aceh
Anggaran Pendidikan Aceh Rp 3,5 Triliun, Kadisdik Ingatkan Jangan Banyak untuk Pembangunan Fisik
Tetapi jumlah yang besar itu jangan banyak dipergunakan untuk pembangunan fisik SMA/SMK, melainkan untuk peningkatan kualitas pendidikan di Aceh.
Penulis: Mursal Ismail | Editor: Mursal Ismail
Tetapi jumlah yang besar itu jangan banyak dipergunakan untuk pembangunan fisik SMA/SMK, melainkan untuk peningkatan kualitas pendidikan di Aceh.
Laporan Mursal Ismail | Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Aceh, Drs Alhudri MM, menyebutkan anggaran pendidikan Aceh tahun 2021 mencapai Rp 3,5 triliun.
Tetapi jumlah yang besar itu jangan banyak dipergunakan untuk pembangunan fisik SMA/SMK, melainkan untuk peningkatan kualitas pendidikan di Aceh.
Kadisdik Aceh Alhudri, mengingatkan hal ini dalam sambutannya saat membuka Rakor Musyawarah Kerja Kepala Sekolah atau MKKS SMK Tahun 2021 di Hotel Oasis, Banda Aceh, Selasa (30/3/2021) malam.
Rakor tahap pertama yang 23 peserta di antaranya Kepala SMK se-Aceh ini dilaksanakan di Hotel Oasis Banda Aceh, 30 Maret – 2 April 2021.
Rakor menghadirkan sejumlah narasumber ini bertema “Optimalisasi Peran MKKS di Era Digitalisasi Manajemen Kepala SMK Beradaptasi Kerja Baru Menuju Aceh Carong Bermartabat”
“Orang akan membayangkan anggaran sebesar itu akan sangat banyak digunakan untuk pembangunan fisik, padahal harus diingat untuk fisik hanya 6 persen,” sebut Alhudri.
Baca juga: KPK dan Disdik Aceh Bahas Pendidikan Antikorupsi
Sedangkan sisanya untuk biaya operasional sekolah, sertifikasi guru, dan lain-lain.
Oleh karena itu, Alhudri, mengingatkan Kepala SMK se-Aceh jangan banyak menggunakan anggaran pendidikan untuk pembangunan fisik di sekolah masing-masing, apalagi jika pembangunan fisik itu tak terlalu dibutuhkan.
Misalnya untuk pembangunan pagar yang mewah dan lain-lain.
Tetapi, kata Alhudri, anggaran itu harus banyak dimanfaatkan untuk peningkatan mutu atau kualitas pendidikan melalui berbagai inovasi dan kreativitas.
Alhudri mengatakan pendidikan kejuruan di Aceh harus fokus melahirkan lulusan menjadi tenaga terampil kelas menengah, sehingga dapat bersaing di dunia industrI.
Kemudian lulusan SMK harus dapat mengisi berbagai bidang di industrI nasional dan internasional.