Mengenal Airgun yang Dipakai Zakiah Aini Saat Aksi Teror di Mabes Polri, Dimana Beli Senjata?
Jenis senjata api yang digunakan Zakiah Aini (25) dalam penyerangan di Mabes Polri, merupakan jenis airgun berkaliber 4,5 milimeter.
Penulis: Faisal Zamzami | Editor: Faisal Zamzami
SERAMBINEWS.COM - Jenis senjata api yang digunakan Zakiah Aini saat melakukan penyerangan di Mabes Polri akhirnya terungkap.
Setelah melakukan proses panjang, polisi akhirnya membeberkan senjata digunakan Zakiah Aini, pelaku teror di Mabes Polri, Rabu sore, 31 Maret 2021.
Jenis senjata api yang digunakan Zakiah Aini (25) dalam penyerangan di Mabes Polri, merupakan jenis airgun berkaliber 4,5 milimeter.
Kepala Divisi Humas Polri Irjen Polisi Argo Yuwono mengemukakan hal tersebut, setelah dilakukan pengecekan oleh Tim Labfor.
Pistol tersebut merupakan airgun jenis Colt kaliber 4,5 BB, dengan pemicu gas C02 merek Crosman.
Saat kejadian penyerangan, terlihat airgun tersebut berada tak jauh dari kaki Zakiah Aini yang telah tergeletak tak bernyawa usai tertembak polisi.
Zakiah terlihat mengenakan pakaian hitam dan berkerudung biru.
Kepala Divisi Humas Polri Irjen (Pol) Argo Yuwono menyebut jenis senjata yang digunakan ZA (25) dalam penyerangan di Mabes Polri, merupakan jenis airgun berkaliber 4,5 milimeter.
"Dari hasil pengamatan gambar senjata yang dipergunakan pelaku jenis pistol Airgun BB bullet cal (kaliber) 4,5 mm," kata Argo dalam keterangannya, Kamis (1/4/2021).

Polisi Selidiki Asal Usul
Meski sudah mengetahui jenis senjata tersebut, polisi masih tetap menyelidiki soal asal-usul senjata Airgun dibawa Zakiah Aini saat melakukan aksi teror.
Terlebih, Zakiah Aini saat ini sudah meninggal dunia.
Sehingga, masih diperlukan pendalaman untuk mengetahui dari mana senjata itu diperoleh.
" Asal senjata masih diselidiki. Karena yang bersangkutan sudah meninggal," ujarnya.
Argo menjelaskan, airgun merupakan senjata yang memanfaatkan tekanan angin.
Mekanisme yang sama digunakan pada senapan angin atau airsoft gun.
Apa itu Airgun?

Senjata Airgun menggunakan gas Co2 sebagai pendorong peluru.
Co2 penggunaannya ditancapkan dan dipasang pada bagian popor senjata.
Mekanisme penggunaannya menggunakan tekanan angin, sama dengan airsoft gun atau senapan angin.
Namun yang membuat keduanya berbeda, adalah angin yang digunakan.
Perluru yang digunakan juga berbentuk bola kecil atau gotri terbuat dari logam.
Sedangkan airsoft gun, menggunakan peluru dari plastik yang lebih ringan.
Dengan begitu, airgun lebih memiliki kekuatan dan lebih berbahaya ketimbang airsoft gun.
Jika ditembak dari jarak dekat, airgun bisa melukai atau bahkan mematikan orang.
Baca juga: Zakiah Aini Penyerang Mabes Polri Pernah Kuliah di Universitas Gunadarma, Raih IPK 3,2
Baca juga: Sang Ibu Nangis Lihat Putrinya Dimasukkan ke Liang Lahat, Pemakaman ZA Dikawal Polisi
Berideologi ISIS

Kepala Polri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo mengatakan, setelah memastikan identitas, pihaknya langsung melakukan penelusuran profil pelaku.
Hasil penyelidikan sementara, Zakiah dikategorikan sebagai lone wolf atau pelaku yang bergerak sendiri.
Zakiah diketahui berideologi kelompok radikal ISIS.
Hal itu diketahui berdasarkan unggahan dia di Instagram yang baru dibuatnya.
Bendara ISIS dan tulisan soal jihad diunggah Zakiah sekitar 21 jam sebelum penyerangan.
Fakta yang ditemukan lainnya, Zakiah meninggalkan surat wasiat untuk keluarganya.
Dia juga sudah berpamitan meninggalkan grup WhatsApp yang berisi anggota keluarganya.
Kronologi
Kapolri menjelaskan, Zakiah Aini masuk ke kompleks Mabes Polri lewat pintu belakang.
Akses itu biasa digunakan masyarakat yang hendak masuk ke kompleks Mabes Polri.
Ada sejumlah polisi yang berjaga di pos tersebut.
Setiap orang yang hendak masuk harus melewati pemeriksaan tubuh dan barang bawaan.
Tak dijelaskan bagaimana kronologi Zakiah berada di dalam Kompleks Mabes Polri sambil membawa senjata api.
Pelaku kemudian berjalan ke arah pos penjaga di depan Mabes Polri.
Pelaku sempat bertanya di mana lokasi kantor pos lalu diarahkan oleh petugas.
Setelah dari kantor pos, pelaku kemudian kembali ke pos penjaga lalu menyerang polisi.
Pos penjaga itu dekat dengan Gedung Rupatama, tempat Kapolri berkantor.
Menurut Kapolri, pelaku saat itu menembak sebanyak enam kali. Polisi kemudian menembak mati pelaku. (Serambinews.com/Faisal Zamzami)
Baca juga: Arab Saudi Beri Perluang Pengusaha Wanitanya Bermitra dengan Pengusaha Wanita AS
Baca juga: Kebejatan Ayah Tiri Terbongkar, Putrinya Dirudapaksa Setiap Dua Hari, Rekaman di HP Bikin Syok