Breaking News

Respon Aksi Teror di Indonesia, Ganjar Pranowo: Harus Ada Aksi Nyata, tak Bisa Sebatas Komen

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo merespon atas tindakan teror yang terjadi beberapa hari lalu dengan melakukan aksi nyata.

Penulis: Syamsul Azman | Editor: Safriadi Syahbuddin
TWITTER @ganjarpranowo
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo merespon atas tindakan teror yang terjadi beberapa hari lalu dengan melakukan aksi nyata. 

SERAMBINEWS.COM - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo merespons atas tindakan teror yang terjadi beberapa hari lalu dengan melakukan aksi nyata.

Menurutnya, merespons aksi teror tidak cukup hanya mengkomentari, namun harus melakukan sesuatu yang bisa berpengaruh banyak bagi negeri.

Pada video yang dibagikan pada medsos, Gubernur Jawa Tengah terlihat sedang membahas dan bekerjasama dengan pondok pesantren dan perguruan tinggi, menyusun kurikulum pembelajaran yang bebas dari faham radikalisme dan intoleransi.

Gebrakan ini disampaikan Ganjar Pranowo melalui Twitter resminya @ganjarpranowo, Jumat (2/4/2021).

"Kita sama-sama mengutuk aksi terorisme, terutama yang terjadi di Makassar dan Mabes Polri baru-baru ini.

"Namun kita tidak bisa hanya sebatas komen, harus ada aksi nyata dari seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama menangkal kejadian yang sama terulang kembali.

"Saya berterimakasih kepada KH Munif Zuhri yang telah menginisiasi Forum Pondok Pesantren dan Perguruan Tinggi dan menyusun kurikulum pendidikan agama yang bebas dari faham radikalisme dan intoleransi.

"Semoga ikhtiar ini menjadikan Indonesia ke depan semakin rukun dan damai. Amin," demikian tulisnya pada Twitter.

Baca juga: Terduga Teroris ZA Saat Serang Mabes Polri Sambil Bawa Map Kuning, Ternyata Ini Isinya

Baca juga: Polisi Selidiki Asal-usul Senjata Airgun yang Digunakan Terduga Teroris ZA

Tweet tersebut juga disertai video berdurasi 2:15 menit, pada video memperlihatkan Ganjar bersama KH Munif Zuhri sedang melakukan perbincangan.

"KH Munif Zuhri bersilahturahmi ke rumah dinas Gubernur Ganjar Pranowo.

"Pengasuh ponpes Girikesumo Mranggen Demak itu menyampaikan sedang menggagas kurikulum pendidikan agama.

"Kurikulum ini nantinya diterapkan di sekolah dan pondok pesantren di Jawa Tengah.

Selain itu, ada percakapan antara Gubernur Ganjar dengan KH Munif Zuhri, mengenai kondisi Indonesia pasca terjadi beberapa aksi teror, seperti di Gereja Katedral Makassar dan di Mabes Polri.

Baca juga: VIDEO Pascateror di Mabes Polri, Penjagaan Mapolres Lhokseumawe Diperketat

Selain itu, ada percakapan antara Gubernur Ganjar dengan KH Munif Zuhri, mengenai kondisi Indonesia pasca terjadi beberapa aksi teror, seperti di Gereja Katedral Makassar dan di Mabes Polri.

Pada video, perbincangan mengenai aksi terorisme beberapa hari lalu, sehingga diinisiasi forum untuk menjadi wadah atau tempat berkomunikasi antara pendidikan pesantren dan perguruan tinggi.

Sekaligus untuk menjembatani pemerintah dengan masyarakat.

Kurikulum yang dirancang, bahannya berasal dari para akademisi, termasuk TNI dan Polri.

Penjelasan dari KH Munif Zuhri serta rekan direspon baik oleh Gubernur Ganjar.

Ia menyebut inisiatif demikian akan disampaikan kepada Menteri Agama untuk direview mengenai pendidikan keagamaan.

Kalau tidak, akan diuji coba di Jawa Tengah, sekolah di Jawa Tengah akan diberlakukan pembelajaran keagamaan demikian. (Serambinews.com/Syamsul Azman)

Baca juga: BERITA POPULER – Bohong Kuliah di Luar Negeri, Mahar Sandal Jepit Hingga Bu Kades Selingkuh

Baca juga: BERITA POPULER - Mahasiswa Kedokteran Dicambuk, Konvoi Bendera Bintang Bulan hingga Kakek Bunuh Cucu

Baca juga: BERITA POPULER - Menantu Mandi 5 Kali Sehari, Abrip Asep 12 Tahun di RSJ hingga Tsunami di Jepang

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved