Berita Banda Aceh

Disinyalir Para Pengemis Dikoordinir, Dinsos Kota Banda Aceh: Jangan Terkecoh Penampilan

Mereka sudah sering keluar masuk dari Rumah Singgah Dinas Sosial (Dinsos) Kota Banda Aceh di Lamjabat

Penulis: Misran Asri | Editor: Ibrahim Aji
express.co.uk
ilustrasi pengemis 

Mereka sudah sering keluar masuk dari Rumah Singgah Dinas Sosial (Dinsos) Kota Banda Aceh di Lamjabat

Laporan Misran Asri | Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Para pengemis serta pencari sumbangan yang mengatasnamakan lembaga tertentu dan terpantau sering masuk dari warung ke warung serta door to door di Kota Banda Aceh disinyalir terkoordinir.

Para pencari sumbangan tersebut diduga ada yang menggendalikan.

Karena aktivitas mereka sudah tak sebatas memenuhi kebutuhannya sehari-hari, melainkan sudah menjadi profesi dan ketergantungan, sehingga terus menerus turun ke jalan dan menyusuri dari satu warung ke warung lainnya dengan menjadi peminta-minta.

Meski, mereka sudah sering keluar masuk dari Rumah Singgah Dinas Sosial (Dinsos) Kota Banda Aceh di Lamjabat, baik itu diamankan petugas Dinsos Kota maupun Satpol PP.

Namun, tidak pernah ada efek jera, bahkan menjadi pemalas sudah terbentuk dalam diri sebagian peminta-minta, sehingga sudah merasa nyaman dengan keadaan menjadi pengemis yang dilatarbelakangi faktor mudah mendapatkan uang serta belas kasihan dari orang lain.

Baca juga: Jet Tempur Cina Kerap Langgar Angkasanya, Taiwan Dilanda Frustasi Berat

Hal tersebut disampaikan Kepala Dinas Sosial Kota Banda Aceh, M Hidayat SSos didampingi Kabid Rehabilitasi Sosial, TM Syukri SSos MAP, kepada Serambinews.com, Selasa (6/4/2021).

Menurutnya, tidak sedikit dari para pengemis yang selama ini beraktivitas di persimpangan traffic light dalam Kota Banda Aceh menggunakan jasa antar-jemput becak motor.

Hal tersebut menunjukkan indikasi mereka terkoordinir, karena dari hasil mengemis itu terungkap fakta dibagi tiga bagian bersama joki (orang yang membawa) serta penarik becak yang sering membawa mereka, kata Ampon Syukri, sapaan akrab untuk TM Syukri.

Bahkan, dari assessment yang dilakukan petugas dinsos dari pengemis yang terjaring razia selama ini, mereka mengaku ada yang sengaja menyediakan kotak amal dengan mencatut nama pesantren tertentu, terutama pesantren di wilayah timur Aceh dan barat selatan.

Baca juga: Danki Brimob Meninggal, 20 Anggota Polda Maluku Rasakan Meriang Usai Disuntik Vaksin AstraZeneca

Namun, setelah petugas melakukan penelusuran, di samping banyak ditemukan tidak nama pesantren yang disebutkan, para pencari sumbangan tersebut bukan berasal dari daerah dimaksud.

Beberapa hari lalu, lanjut Ampon Syukri, ada dua oknum santri yang diamankan petugas Satpol PP dan WH Kota Banda Aceh.

Keduanya meminta sumbangan atas nama pesantren di salah satu kecamatan di Aceh Selatan.

Namun, setelah keduanya terjaring kedua anak-anak tersebut diketahui berasal dari Kecamatan Mesjid Raya, Aceh Besar.

"Ketika kita assessment terungkap bahwa sumbangan yang mereka cari itu untuk kepentingan pribadi dan sebagiannya akan mereka bagi untuk pemberi kotak sumbangan yang sudah di-laminating atas nama pesantren tersebut. Bahkan, keduanya sudah sering tertangkap dan melakukan hal itu," sebutnya.

Baca juga: Gadis Tamiang 18 Tahun Ini Rajin Masuk ke Kamar Tidur Kekasihnya, 4 Hari Diintai Ini yang Terjadi

Masih menurut Kabid Rehabilitasi Sosial, TM Syukri SSos MAP yang juga mengimbau masyarakat dan pengguna jalan tidak terkecoh dengan tampilan luar.

Karena tidak sedikit orang-orang yang mengatasnamakan santri dan mencari sumbangan untuk pesantren, justru nama tempat menimba ilmu agama itu tidak ada.

"Hal itu terungkap setelah mereka terjaring dan dimintai keterangannya. Belum lagi ada modus yang menyebar amplop berstempel basah dan bertuliskan berbagai hal yang bisa menggugah masyarakat," sebut Ampon Syukri.

Jadi, sebutnya jangan terpedaya dengan casing dan tampilan mereka dari luar yang menggunakan kain sarung, baju ala santri dan peci.

Karena itu bagian modus operanndi untuk menunjukkan seolah-olah oknum tersebut merupakan santri dayah.

"Tapi, begitu tertangkap mereka langsung kabur dan itu menunjukkan indikasi mereka tahu perbuatan itu salah dan indikasi kuat mereka bukan santri," tutup TM Syukri.(*)

Baca juga: Mobil Anggota DPRD Sintang Ditembak Pengendara Sepeda Motor, Peluru Tembus Kaca, Pelaku Ditangkap

Baca juga: Sembunyikan Sabu 1,3 Kg dalam Sandal, Dua Wanita Bireuen Ditangkap di Bandara Kualanamu

Baca juga: Usai Diamankan Tim Satgas 53 Kejagung, M Junaedi Dicopot dari Jabatan Kajari Bireuen

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved