Enam Wanita Muda di Pidie Tetap Eksis Geluti Usaha Kue Arafit. Ini Target Pemasarannya

Saban pagi,  Yulianti Binti Rusli Ubiet (37) terus mempersiapkan berbagai bahan adonan untuk pembuatan kue  Arafik atau Bakpia  yang disimpan rapi....

Penulis: Idris Ismail | Editor: Jalimin
SERAMBINEWS.COM/IDRIS ISMAIL
Enam perempuan asal Gampong Pulo Pisang, Kecamatan Pidie, Kabupaten Pidie meracik kue arafit atau bakpia, Selasa (6/4/2021). 

Laporan Idris Ismail I Pidie

SERAMBINEWS.COM, SIGLI - Saban pagi,  Yulianti Binti Rusli Ubiet (37) terus mempersiapkan berbagai bahan adonan untuk pembuatan kue Arafik atau Bakpia  yang disimpan rapi di dalam bilik rumah sederhananya yang berada persis di Gampong Pulo Pisang, Kecamatan Pidie, Kabupaten Pidie.

Ibu dua anak ini dalam menggais reseki lewat usaha Home Industri ini tidaklah sendirian. Persis sekira pukul 08.00 WIB, Ia bersama lima perempuan muda dari gampong setempat serta asal Kecamatan Padang Tiji.

Sepertihalnya, Rahma (23) Yuliana (25), Munawarah (34), Safwani (25) dan Nurmalia (19) terus meracik bahan utama  bahan baku speeti dua sak tepung terigu, biji kacang panjang 15 Kg sampai 20 Kg, minyak goreng 32 Kg, minyak perisa banana. Lalu,  gula pasir 50 Kg, telur ayam ras 15 butir, serbuk wijen, garam 1 Kg, satu tabung gas 12 Kg secara bahu membahu.

"Saya bersama lima anggota kerja tangguh ini dalam setiap hari mampu memproduksi 2.000 butir kue arafik untuk pesanan para pedagang baik dari dalam mapun luar kabupaten dan bahkan jiga ke Medan Sumatera Utara swbagai buah tangan khas awak Pidie,"sebut Yulianti kepada Serambinews.com, Selasa (6/4/2021).

Usaha ini telah ia lakoni sejak awal 2020 lalu lewat modal usaha yang diajukan pada Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) Syariah plus dengan berbekal pengalaman kerja selama 11 tahun sebagai buruh kerja pada usaha  yang sama home industri  Kak Ros.

Selain itu juga Ia mendapat dukungan penuh dari suami tercintanya, Asmadi (42) dengan berperan melakukan pemasaran kepada para pelanggan setia. Dari hasil usaha ini Yulianti memperoleh omset dalam setiap hari rata-rata Rp 1,6 juta. Sementara lima pekerja yang setia menemaninya diberikan uoah kerja seengah hari Rp 30.000.

"Karena memiliki tekstur dan rasa khas dalam cita rasa kue ini saat ini dipasok selain dalam Kecamatan Padang Tiji, Kota Sigli, Pidie,  luar yaitu Kabupaten Aceh Timur dan Bireun, Acej Tengah, dan bahkan Medam Sumatera Utara, Aceh Tengah, dengan rata-rata pengiriman 500 buitr dalam setiap dua hari sekali bagi masing-masing," jelasnya.

Diakui Yuli, dikarenakan pemasaran yang terus meningkat maka pihaknya akan mendesain secara khusus kemasan kotak agar lebih menarik para pelanggan. "Sebagaiman kemasan kue Bakpia asal Sabang nantinya,"demikian Yulianti.(*)

Baca juga: Sikapi Keputusan Penundaan Pilkada 2022, DPRA Ajak Gubernur Jumpai Presiden Sebagai Ikhtiar Terakhir

Baca juga: Tokoh Perempuan Aceh Darwati  A Gani Singgah di Kedai Kopi Aceh Karim, Habiskan 2 Cangkir Espresso

Baca juga: Kisruh Partai Demokrat, Kubu Moeldoko Minta SBY Bikin Partai Baru, Kamhar: Selalu Buat Sensasi

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved