Berita Bireuen
Pesantren Mudi Mesra Samalanga Miliki Program Pasca-Sarjana Ma'had Aly, SK Menag, Diterima Abu Mudi
Hal ini menyusul penyerahan SK Program Pasca Sarjana Ma'had Aly Mudi Mesra Samalanga dari Menteri Agama (Menag) RI.
Penulis: Yusmandin Idris | Editor: Mursal Ismail
Hal ini menyusul penyerahan SK Program Pasca Sarjana Ma'had Aly Mudi Mesra Samalanga dari Menteri Agama (Menag) RI.
Laporan Yusmandin Idris I Bireuen
SERAMBINEWS.COM, BIREUEN - Pondok Pesantren Mudi Mesra Samalanga, Kabupaten Bireuen, kini memiliki Program Pasca-Sarjana Ma'had Aly.
Hal ini menyusul penyerahan SK Program Pasca Sarjana Ma'had Aly Mudi Mesra Samalanga dari Menteri Agama (Menag) RI.
Penyerahan SK ini oleh Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren (PD Pontren) Ditjen Pendis, Dr H Waryono Abdul Ghafur di Pesantren Mudi Mesra Samalanga, Kamis (8/4/2021).
Penyerahan SK ini diterima Pimpinan Mudi Mesra Samalanga, Abu Syekh H Hasanoel Basry atau lebih dikenal Abu Mudi Samalanga.
Dalam kunjungan tersebut, Dr H Waryono Abdul Ghafur sekaligus meresmikan Program Pasca-Sarjana Ma'had Aly Mudi Mesra satu-satunya di Aceh.
Baca juga: Mobil Avanza Rombongan Jordi Onsu Masuk Jurang, Terperosok 60 Meter, Begini Kronologinya
Ma’had Aly atau jenjang Pasca-Sarjana yang tertuang dalam SK Dirjen Pendidikan Islam, Nomor 1441 tahun 2021 tersebut adalah pertama Sumatera dan satu-satunya di luar Pulau Jawa.
Turut hadir saat acara ini antara lain Kakanwil Kemenag Aceh, Dr H Iqbal SAg MAg, Kadis Pendidikan Dayah Aceh, H Zahrol Fajri SAg MH, Bupati Bireuen diwakili staf ahli Dr Mukhtar MARS.
Kemudian Kakankemenag Bireuen, Drs H Zulkifli Idris MPd, Kabid PD Pontren Kakanwil Kemenag Aceh, Drs H
Maiyusri MA, dan Mudir Ma'had Aly Tgk H Zahrul Fuadi atau Abi Zahrul.
Selain itu, sejumlah kalangan pesantren di Aceh dan Forkopimcam Samalanga.
Direktur PD Pontren, Dr H Waryono, dalam pertemuan peresmian mengatakan, Mahad Tsaniyah menjadi tempat rujukan belajar Islam yang bersanad serta terkait belajar sesungguhnya.
Ditambahkan, sejak berkembangnya bidang teknologi informasi banyak orang yang hanya belajar melalui medsos yang seharusnya melalui karya ulama dan terbukti.
Baca juga: Medco Terus Dampingi Warga Terdampak Asap Flare
“Jadi kita harus menambah pengetahuan, stock of knowledge. Ibarat motor tak punya BBM, maka proses perjalanan dan roda kehidupan akan mandek," ucap Waryono.