Berita Aceh Tenggara
6 Fakta Pria Bunuh Sahabat di Aceh Tenggara, Kepala Dipukul, Leher Ditusuk, Diseret ke Kebun Jagung
Kasus penemuan mayat pria di ladang jagung di Aceh Tenggara yang sempat menjadi misteri akhirnya terungkap.
Penulis: Faisal Zamzami | Editor: Faisal Zamzami
SERAMBINEWS.COM - Kasus penemuan mayat pria di ladang jagung di Aceh Tenggara yang sempat menjadi misteri akhirnya terungkap.
Ternyat mayat tersebut adalah korban pembunuhan.
Bahkan, Korban dibunuh oleh sahabatnya sendiri secara sadis.
Pembunuhan sadis yang dilakukan seorang pria kepada sahabatnya sendiri terjadi di Desa Amaliah, Kecamatan Bukit Tusam, Aceh Tenggara.
Diketahui pelakunya adalah SN (25), warga Sebudi Jaya, Kecamatan Bukit Tusam, Kabupaten Aceh Tenggara.
Sedangkan korbannya merupakan pemuda bernama Suhendri (19).
Mayat Suhendri ditemukan membusuk di ladang jagung Desa Amaliah.
Setelah pelaku berhasil ditangkap polisi, akhirnya terungkap sejumlah fakta terkait pembunuhan di Aceh Tenggara.
Berikut fakta-fakta pembunuhan di Aceh Tenggara yang dihimpun serambinews.com:
1. Korban dan Pelaku Awalnya Beli Sabu dan Gunakan Besama

Kejadian pembunuha itu berawal pada 7 Maret 2021 sekira pukul 14.00 WIB.
Kapolres Aceh Tenggara, AKBP Wanito Eko Sulistyo, melalui Kasat Reskrim, AKP Suparwanto, SH kepada Serambinews.com menjelaskan, korban ditelepon oleh tersangka untuk bertemu di Desa Amaliah.
Kemudian korban dengan mengendarai sepeda motor jenis Honda CBR warna merah menuju ke Desa Amaliah.
Setiba di pinggir jalan Desa Amaliah, lalu korban dan tersangka pergi membeli sabu-sabu ke tempat orang tidak dikenal.
Setelah membeli sabu-sabu, kemudian korban dan tersangka menghisap barang haram tersebut di SMK Amaliah sekitar pukul pukul 23.00 WIB.
Saat sedang menghisap sabu-sabu tersangka menanyakan kepada korban mengapa memberi tahu kepada saksi yakni pemilik handphone atas nama Sudirman bahwa tersangka sudah pulang dari Medan.
Meski begitu, kala tersebut tersangka belum melakukan apa-apa terhadap korban.
2. Korban dan Pelaku Bertengkar Usai Gunakan Sabu hingga Lakukan Pembunuhan Sadis
Setelah selesai menghisap sabu-sabu, kemudian mereka pulang sekitar pukul 23.30 WIB.
Namun ketika sampai di jalan, mereka bertengkar dan keduanya turun dari sepmor serta tersangka memukul kepala korban tiga kali.
Pukulan tersebut membuat korban tersungkur, namun korban terlihat masih hidup dan tubuhnya masih bergerak-gerak.
Melihat hal itu, tersangka mencari alat dan menemukan kayu sehingga kemudian kayu tersebut ditusukkan ke leher korban Suhendri.
3. Pelaku Seret Korban ke Kebun Jagung, Lalu Bawa Kabur Sepeda Motor
Belum puas, tersangka lalu menyeret korban ke perkebunan jagung milik warga setempat.
Setelah itu, jasad korban ditunggui oleh tersangka sampai dengan pukul 24.00 WIB.
Pelaku melakukan hal itu dengan tujuan memastikan bahwa Suhendri telah benar-benar meninggal dunia.
Setelah yakin korban sudah meninggal, baru kemudian tersangka pergi dari lokasi dengan mengambil sepmor dan handphone korban.
4. Motif Pembunuhan Sakit Hati

Lanjut AKP Suparwanto, tersangka melakukan pembunuhan dikarenakan sakit hati kepada tersangka.
Pasalnya, tersangka ada menerima gadai handphone dari Sudirman sebesar Rp.1.400.000.
Beberapa minggu kemudian, Sudirman yang kini menjadi saksi dalam kasus itu mencoba menebus kembali handphonenya kepada tersangka SN.
Tetapi tersangka selalu mengelak dan ternyata tersangka SN telah menjual HP saksi Sudirman kepada orang lain di Medan, sebesar Rp 2.200.000.
Saksi lalu mengetahui bahwa HP nya dijual tersangka dari korban Suhendri.
Bahkan, korban Suhendri memberitahukan kepada Sudirman selaku pemilik HP bahwa tersangka telah kembali dari Medan.
Karena hal tersebut, tersangka merasa sakit hati kepada korban Suhendri dan kemudian tersangka merencanakan pembunuhan terhadap korban.
5. Pelaku Ditangkap
Selain menangkap pelaku, polisi juga mengamankan satu unit sepeda motor jenis Honda CBR warna merah hitam.
Sat Reskrim Polres Aceh Tenggara (Agara) menangkap seorang pemuda berinisial SN (25), warga Sebudi Jaya, Kecamatan Bukit Tusam, Kabupaten Aceh Tenggara.
Pemuda ini disangkakan sebagai pelaku pembunuhan terhadap Suhendri (19), warga Desa Kuta Bunin, Kecamatan Lawe Sumur yang jasadnya ditemukan membusuk di kebun jagung Desa Amaliah, Kecamatan Bukit Tusam, Aceh Tenggara, Rabu (7/4/2021) lalu.
Kapolres Aceh Tenggara, AKBP Wanito Eko Sulistyo, melalui Kasat Reskrim, AKP Suparwanto, SH kepada Serambinews.com, Sabtu (10/4/2021), mengatakan, dari olah TKP ditemukan kejanggalan bahwa ada masyarakat di sekitar lokasi kejadian yang menghilang atau melarikan diri.
Korban memiliki sepeda motor kemudian oleh tim gabungan Reskrim dan Intel Polres mendapatkan info bahwa warga yang tidak berada di desa itu bernama SN, sehingga diduga sebagai pelaku.
Tim bergerak terus mencari keberadaan tersangka, dan pada Jumat (9/4/2021) sekira pukul 15.00 WIB, tim mendapat informasi bahwa tersangka SN sudah berada di Kecamatan Terangon, Gayo Lues.
Kasat Reskrim lalu memerintahkan KBO Sat Reskrim bergerak mengejar pelaku ke Kecamatan Terangon, Gayo Lues.
Lanjutnya, pada Sabtu (10/4/ 2021) sekira pukul 06.00 WIB, pelaku SN berhasil dibekuk atau ditangkap oleh Timsus Sat Reskrim dan Sat Intel di salah satu rumah persembunyian di Desa Kapa Sesak, Kecamatan Trumon, Aceh Selatan.
Dalam kasus ini, pelaku diancam pidana pembunuhan dan pencurian dengan kekerasan, sehingga dijerat dengan Pasal 338, 340, dan 365 KUHPidana.
6. Kronologi Penemuan Mayat Korban yang Membusuk

Seperti diketahui sebelumnya, masyarakat Aceh Tenggara dihebohkan dengan penemuan sesosok mayat laki-laki.
Mayat tersebut ditemukan di kebun jagung di Desa Amaliah, Kecamatan Bukit Tusam, Aceh Tenggara, Rabu (7/4/2021) sekira pukul 09.30 WIB.
Kondisi sesosok mayat laki-laki itu sudah membusuk dan tergeletak di tanah yang dikelilingi pohon jagung.
Pihak kepolisian sedang melakukan penyelidikan untuk memecahkan teka-teki penyebab meninggalnya warga Desa Kuta Bunin, Kecamatan Lawe Sumur, Aceh Tenggara itu.
Terlebih lagi, sepeda motor korban jenis Honda CBR yang dikendarai Suhandri saat pergi dari rumah, juga belum ditemukan.
"Kasus mayat ditemukan di kebun jagung Desa Amaliah, Kecamatan Bukit Tusam, Agara dalam penyelidikan," ujar Kapolres Aceh Tenggara, AKBP Eko Wanito Sulistyo, SIK melalui Kasat Reskrim, AKP Suparwanto, SH kepada Serambinews.com, Kamis (8/4/2021).
Menurut Kasat Reskrim, dalam kasus penemuan sesosok mayat di kebun jagung ini, pihaknya telah memeriksa empat orang sebagai saksi, termasuk dari pihak keluaga korban.
Ia mengungkapkan, penyebab kematian korban yang ditemukan sudahtelah menjadi bangkai dan tak utuh lagi itu, masih dalam penyelidikan.
“Karena, belum bisa disimpulkan secara pasti , apalagi informasi korban memiliki sepeda motor jenis CBR saat pergi meninggalkan rumah,” paparnya.
“Sepeda motor korban saat ini masih dalam pencarian pihak Sat Reskrim Polres Aceh Tenggara,” terang Kasat Reskrim.
Lanjut AKP Suparwanto SH, jasad korban yang membusuk di kebun jagung begitu cepat diketahui pihak keluarga.
Pasalnya, pihak keluarga melihat ciri-ciri dari bagian gigi korban, baju dan celana dalam yang dipakai celana dalam bola, sehingga mereka memastikan kalau korban adalah bagian keluarga mereka.
Seperti diketahui sebelumnya, masyarakat Aceh Tenggara dihebohkan dengan penemuan sesosok mayat laki-laki.
Mayat tersebut ditemukan di kebun jagung di Desa Amaliah, Kecamatan Bukit Tusam, Aceh Tenggara, Rabu (7/4/2021) sekira pukul 09.30 WIB.
Kondisi sesosok mayat laki-laki itu membusuk tergeletak di tanah yang dikelilingi pohon jagung.
Mayat laki-laki ditemukan dengan posisi terlentang memakai celana jeans dan baju lengan panjang, dengan kondisinya tidak utuh lagi.
Kapolres Aceh Tenggara, AKBP Eko Wanito Sulistyo melalui Kasat Reskrim, AKP Suparwanto, SH kepada Serambinews.com, Rabu (7/4/2021), membenarkan penemuan mayat di kebun jagung Desa Amaliah, Kecamatan Bukit Tusam, Agara.
Menurut Kasat Reskrim, AKP Suparwanto, berdasarkan keterangan saksi lain, yakni Edwin (28), warga Amaliah, diduga mayat tersebut merupakan Suhandri, warga Desa Kuta Bunin, Kecamatan Lawe Sumur yang sudah hilang kontak dengan keluarga selama satu minggu.
Dilanjutkan Kasat Reskrim, pada saat itu saksi Darmansyah hendak memperbaiki saluran air yang tidak jauh dari rumahnya.
Kemudian, saksi mencium bau busuk dan melihat seekor anjing berada di dekat areal tersebut.
Saksi mendekati sumber bau busuk tersebut dan melihat sesosok mayat manusia yang sudah membusuk.
Lalu, saksi langsung melaporkan kepada perangkat Desa Amaliah tentang mayat yang telah membusuk di kebun jagung.
Polres Aceh Tenggara yang dipimpin Kasat Reskrim beserta tim identifikasi/Inafis dan Kasat Intel, serta personel Polsek Bukit Tusam tiba di lokasi dan melakukan olah TKP.
Jasad korban Suhandri (19), pekerjaan petani, warga Desa Kuta Bunin itu kini telah diambil oleh keluarganya untuk dikebumikan. (Serambinews.com/ Faisal Zamzami/ Asnawi Luwi)
Baca juga: Pasar di Lhokseumawe Terbengkalai, Material Bangunan Dirusak dan Hilang Dicuri
Baca juga: KABAR DUKA - Lia Eden Meninggal Dunia, Pernah Mengaku Dapat Wahyu dari Malaikat Jibril
Baca juga: VIDEO Pulihkan Ekonomi Akibat Terdampak Corona, Aceh Singkil Gelar Bazar Tangguh