Berita Pidie
Sisa Pondasi Jembatan Blok Sawah Kota Sigli Kerap Picu Banjir Luapan
Wakil Ketua I DPR Aceh, H Dalimi SE Ak memdesak Pemkab Pidie untuk membongkar sisa pondasi jembatan Blok Sawah yang dibangun era 1980-an
Penulis: Idris Ismail | Editor: Muhammad Hadi
Laporan Idris Ismail I Pidie
SERAMBINEWS.COM, SIGLI - Wakil Ketua I Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Aceh, H Dalimi SE Ak mendesak Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pidie untuk membongkar sisa pondasi jembatan Blok Sawah yang dibangun era 1980-an.
Karena kerap menghambat laju air sungai Krueng Baro saat hujan deras akibat terhalang sampah dan batang kayu.
Kondisi ini kerap memicu banjir luapan air sungai Krueng Baro bagi pemukiman warga Kota Sigli.
"Selama sepuluh tahun terakhir, masyarakat dibeberapa gampong dalam Kota Sigli hingga Gampong Tanjung Krueng resah karena luapan banjir yang menyebabkan genangan terhadap pemukiman warga Kota Sita Sigli dan Tanjung Krueng, Blang Asan hingga Perumnas Rawa, Kecamatan Pidie," kata Dalimi SE Ak kepada Serambinews.com, Minggu (11/4/2021).
Baca juga: Assanur Rijal Pamit dari Persiraja, Dek Gam : Semoga Semakin Sukses
Dikatakan Dalimi, laporan beberapa keuchik di Kecamatan Kota Sigli, yaitu M Zaini A Karim (Acai) selaku Keuchik Gampong Keuranat Dalam dan Keuchik Gampong Krueng, M Agus Bina kerap terjadi genangan air di pemukiman warga.
"Dalam sepuluh tahun terakhir setiap kali hujan deras disertai dengan batang kayu dan sampah lainya seperti rumpun bambu menyebabkan arus air sungai terhambat sehingga luapan air mengenangi pemukiman masyarakat," ujar politisi Demokrat asal Daerah Pemilihan (Dapil) II, Pidie dan Pidie Jaya (Pijay).
Karena penyebab dalam persoalan ini, kata Dalimi, Pemkab Pidie dapat mengambil tindakan untuk melakukan upaya pembongkaran atau dengan mencari solusi lainnya.
Misalnya pembangunan peningkatan lantai dari permukaan pondasi lama dari saat ini dengan permukaan badan lantai jembatan 2 Meter menjadi lebih tinggi 3 meter atau lebih.
Baca juga: Dana Penanganan Covid-19 Aceh Utara Capai Rp 70 Miliar
Selain itu, kata Dalimi, juga ekses arus air sungai yang terhambat, dan telah memberikan dampak bagi ambruknya bantaran sungai yang berada di Gampong Tanjung Krueng akibat gerusan air sungai.
Hingga mematahkan beberapa titik tebing penahan badan jalan bantaran sungai.
"Karena ini merupakan wewenang tingkat provinsi, maka saya memiliki tangungjawab moral untuk mengadvokasi agar penanganan persiapan jembatan di jantung Kota Sigli ini agar masyarakat lebih nyaman dari gangguan banjir luapan sungai," jelasnya.
Menanggapi desakan ini, Wakil Bupati Pidie, Fadhlullah TM Daud ST kepada Serambinews.com, Minggu (11/4/2021) secara terpisah mengatakan, selama ini pihaknya terkendala dengan pembongkaran sisa pondasi yang sangat keras yang berada di bawah jembatan sehingga jika hujan deras selalu mensiagakan alat berat.
Baca juga: 4 Datok Penghulu Aceh Tamiang Ditangkap, Keluar Bersama 3 Wanita di Tempat Hiburan di Medan
"Bila dukungan DPR Aceh menyahuti persoalan ini, maka sebaiknnya juga Pemkab akan mengusulkan pembangunan jembatan baru pada lokasi yang sama dengan jembatan jauh lebih tinggi dari permukaan air sungai yaitu pembangunan jembatan melengkung," ujarnya.
Ditambahkan Fadhlullah, pihaknya juga akan melakukan pendataan kebutuhan secara riil agar dapat diusulkan ke provinsi untuk pembangunan fasilitas penyeberangan masyarakat di Kota Sigli.
"Banyak manfaat besar dengan adanya jembatan baru terutama bagi keselamatan pemukiman warga," jelasnya. (*)
Baca juga: Begini Cara Mahasiswa di Aceh Utara Menyambut Bulan Ramadhan