Untuk Pertama Kali Petani di Aceh Tengah Mampu Tingkatkan Panen Bawang Merah, Setelah Pakai Ground-E

Ground-E yang petani tersebut gunakan diproduksi PT Incovet adalah hormon dan nutrisi berbentuk serbuk.

Penulis: Jafaruddin | Editor: Mursal Ismail
Dok LSM Flofa Aceh 
Ketua LSM Flofa Aceh Darwis Kuta bersama petani di Desa Mulie Jadi, Kecamatan Silih Nara, Kabupaten Aceh Tengah melihat panen bawang merah yang menggunakan nutrisi Ground-E. 

Ground-E yang petani tersebut gunakan diproduksi PT Incovet adalah hormon dan nutrisi berbentuk serbuk. 

Laporan Jafaruddin I Aceh Utara 

SERAMBINEWS.COM, LHOKSUKON – Sepuluh petani di Desa Mulie Jadi, Kecamatan Silih Nara, Kabupaten Aceh Tengah, untuk pertama kalinya berhasil meningkatkan produksi bawang merah.

Selain itu, kualitasnya juga lebih bagus.

Hasil ini mereka dapat setelah memakai nutrisi Ground-E

Hal itu diungkapkan para petani di desa tersebut saat Ketua LSM Flora dan Fauna atau Flofa Aceh Darwis Kuta bersama pengurus Basri berkunjung ke desa tersebut untuk memberikan penyuluhan cara tepat penggunaan Ground-E

Ground-E yang petani tersebut gunakan diproduksi PT Incovet adalah hormon dan nutrisi berbentuk serbuk. 

Fungsinya memacu pertumbuhan anakan dan merangsang akar baru dan meningkatkan bobot tanaman.

Ketua LSM Flofa Aceh Darwis Kuta menyerahkan pestisida jenis Foxxin kepada petani di Desa Suka Jadi, Kecamatan Wih Pesam, Bener Meriah untuk mencegah busuk daun dan busuk akar pada tanaman cabai.
Ketua LSM Flofa Aceh Darwis Kuta menyerahkan pestisida jenis Foxxin kepada petani di Desa Suka Jadi, Kecamatan Wih Pesam, Bener Meriah untuk mencegah busuk daun dan busuk akar pada tanaman cabai. (Dok LSM Flofa Aceh)

Baca juga: Dandim 0103 Aceh Utara dan Kabag Umum Lhokseumawe Terima DAN II Kehormatan KKI Nasional 

Selama ini sudah banyak petani yang menggunakan nutrisi tersebut, selain untuk bawang bawang juga untuk padi dan sejumlah tanaman lainnya. 

“Beberapa waktu lalu kami mendapat informasi dari media sosial ada petugas LSM yang memposting nutrisi tanaman jenis Ground-E,” ujar Sukriadi petani asal Desa Mulie Jadi, Minggu (11/4). 

Kemudian dirinya memesan nutrisi tersebut untuk memastikan.

“Ternyata benar, baru kali ini kami bisa meningkatkan hasil panen bawang merah dengan dengan cukup maksimal setelah menggunakan nutrisi tersebut,” ungkap Sukriadi. 

Menurut Sukri, dalam setiap lubang yang ditanam merah terjadi peningkatan umbi. 

Kemudian umbinya dua kali lebih besar dibandingkan dengan sebelumnya.

Baca juga: Pimpinan Ponpes Babul Magfirah Tgk Masrul Aidi: Untuk Generasi Aceh Cerdas Ayo Makan Ikan

Selain itu bawang merah yang dipanen tersebut juga lebih merah dibandingkan sebelumnya. 

Jadi bukan hanya meningkat secara jumlah, tapi bobot dan kualitasnya juga bagus. Karena bawang merah dengan ukuran lebih besar dan warna yang lebih merah lebih mahal harganya di pasaran.

“Padahal kali ini kami hanya sedikit menggunakan pupuk, bahkan ada bedengan yang tak menggunakan pupuk, tapi hasilnya juga baik,” katanya. 

Karena itu kata Sukriadi, dirinya bersama petani lainnya ke depan akan terus menggunakan nutrisi Ground-E untuk meningkatkan bawang merah.

“Sekarang kami sudah percaya karena sudah terbukti, tentu ke depan akan lebih banyak petani yang akan menggunakan nutrisi tersebut,” ujar Sukriadi.

Karena itu pihaknya beberapa hari lalu mengundang Ketua LSM Flofa Aceh Darwis Kuta untuk melihat langsung bawang yang ditanam dan meminta untuk mengajari petani cara tepat penggunaan nutrisi tersebut.

Baca juga: Ternyata, Sule Punya 37 Karyawan di Rumah, Keluarkan Biaya Rp 150 Juta per Bulan, Apa Saja Tugasnya

Selain itu, Ketua LSM Flofa Aceh juga memberikan penyuluhan kepada petani di Desa Suka Jadi Kecamatan Wih Pesam, Kabupaten Bener Meriah, cara pencegahan penyakit busuk daun dan busuk akar pada tanaman cabai. 

Pasalnya, petani di kawasan itu kesulitan mencegah penyakit tersebut. Karena selain sudah berlangsung lama, serangan penyakit itu juga belum bisa diatasi meskipun sudah digunakan berbagai jenis pestisida untuk mengatasinya. 

“Ya, kemarin Ketua LSM Flofa juga berkunjung ke tempat kami untuk memberikan penyuluhan,” ujar Muhammad Zaini petani asal Suka Jadi Kecamatan Wih Pesam, Bener Meriah.

Dalam penyuluhan tersebut kata Zaini, Darwis memperkenalkan produk bermerek Foxxin untuk mencegah penyakit tersebut. 

“Kami sudah menggunakan produk tersebut untuk mencegah busuk daun dan akar pada cabai. Mungkin karena baru beberapa hari, sehigga belum terlihat hasil yang maksimal,” ujar Zaini.

Namun, jika sudah terbukti, petani di kawasan itu akan terus menggunakan Foxxin tersebut. 

Sementara itu Ketua LSM Flofa Aceh kepada menyebutkan, dirinya hadir ke Aceh Tengah dan Bener Meriah dalam rangka memenuhi undangan petani di dua kawasan itu untuk memberikan penyuluhan.

Darwis juga datang langsung ke kebun bawang merah

“Sebelumnya dalam satu lubang bawang merah maksimal produksinya 100 sampai dengan 150 gram.

Tapi setelah petani menggunakan nutrisi Ground-E, produksinya perlobang mencapai 350 sampai 400 gram,” kata Darwsi. Bahkan ada beberapa lobang yang mencapai 450 gram hasilnya. 

Bahkan hasil tersebut bukan hanya pada satu atau dua petani, tapi menyeluruh bagi petani yang menggunakan Ground-E.

“Sebelumnya banyak petani di Aceh menggunakan ground-E untuk tanaman padi seperti di Bireuen, Aceh Utara, Aceh Timur dan beberapa kabupaten/kota lainnya, karena hasilnya meningkat,” katanya. 

Tapi sekarang petani bawang juga menggunakan produk tersebut dan sudah terbukti hasilnya. 

Sedangkan untuk di Desa Suka Jadi dirinya juga memberikan penyuluhan cara mengasi penyakit busuk daun dan akar dengan menggunakan Foxxin.

“Hasilnya cukup baik, karena dalam Foxxin itu mengandung bahan yang dapat mencegah bakterisida (untuk atasi bakteri) dan fungisida (untuk atasi jamur),” kata Darwis. (ADV)     

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved