Ramadhan 1442 Hijriah
Niat Puasa Ramadhan Dilafadzkan atau Dalam Hati? Ini Penjelasan Buya Yahya Seputar Persoalan Niat
"Karena niat di dalam hati artinya Anda bermaksud untuk berpuasa di bulan Ramadhan. Kalau harus Anda ucapkan, maka ucapan itu berbunyi, 'Aku niat puas
Penulis: Yeni Hardika | Editor: Zaenal
Niat yang seperti itu, lanjutnya, sudah dikatakan sah.
Baca juga: Sidang Isbat Penentuan 1 Ramadhan Digelar Hari Ini, Berikut Doa Menyambut Ramadhan Sesuai Sunnah
Sementara jika ingin memanjatkan niat yang panjang dan lengkap seperti yang biasa dilakukan juga boleh.
Adapun niat puasa pada umumnya yang dimaksud oleh Buya Yahya ialah:
Nawaitu shauma ghodin 'an adaa'i fardhi syahri romadhoona hadzihis-sanati lillahi ta'aalaa.
Niat di atas merupakan niat panjang dan sempurna jika dilafadzkan.
Tapi yang terpenting adalah lintasan dalam batin untuk niat berpuasa esok hari.
"Kalaupun Anda berniat yang panjang, dengan lidah Anda (diucapkan), dibarengi dengan lintasan di dalam hati Anda, maka sah," jelas Buya Yahya.
Untuk penjelasan lengkap dari Buya Yahya soal niat puasa dapat disimak dalam video berikut.
Kapan niat puasa mulai dipanjatkan?
Buya Yahya juga memberikan penjelasan mengenai persoalan ini dalam video yang sama.
Sebagaimana dijelaskan Buya Yahya, apabila sudah masuk waktu Ramadhan, niat puasa bisa dipanjatkan sejak magrib.
"Niat berpuasa itu mulainya adalah, kalau kita sudah masuk bulan Ramadhan, misalnya Ramadhan itu adalah besok, maka magrib nanti kita sudah boleh berniat," ujar Buya Yahya.
Baca juga: Sidang Isbat Hari Ini, Berikut Kumpulan Gambar & 40 Kata-Kata Mutiara Ucapan Selamat Ramadhan 1442 H
Kemudian pada hari esoknya, setelah berbuka puasa kita boleh langsung berniat kembali untuk puasa di hari selanjutnya.
Dengan demikian, memanjatkan niat puasa tidak perlu menunggu selesai shalat tarawih.
Karena dalam perhitungan hari Arab, pergantian hari dimulai sejak terbenamnya matahari.