Luar Negeri

Suku Vanuatu Pemuja Almarhum Pangeran Philip Adakan Upacara Berkabung, Bingung Pilih Dewa Pengganti

Anggota suku di Vanuatu yang memuja Pangeran Philip dilaporkan mengadakan upacara berkabung untuknya.

Editor: Faisal Zamzami
AFP PHOTO/DAN MCGARRY
Foto yang diambil pada 12 April 2021 menunjukkan suku asli Vanuatu memegang foto Pangeran Philip di Yakel, sebuah desa terpencil di Tanna. Mereka memuja Pangeran Philip sebagai dewa. 

SERAMBINEWS.COM, MELBOURNE - Anggota suku di Vanuatu yang memuja Pangeran Philip dilaporkan mengadakan upacara berkabung untuknya.

Dalam tayangan yang dirilis Reuters, penduduk desa memegang foto Duke of Edinburgh, dan berbicara mengenai "membuka jiwanya agar berkembang".

Philip, suami Ratu Elizabeth II, meninggal dalam usia 99 tahun di Kastil Windsor pada Jumat waktu setempat (9/4/2021).

 "Kami membiarkan kava membersihkan jalan supaya jiwanya bisa kembali dan hidup dengan kami," ujar Jack Malia, kepala suku setempat.

Dilansir Selasa (13/4/2021), Malia merujuk pada kava, minuman alkohol tradisional suku di Vanuatu itu.

Malia menuturkan, jiwa Pangeran Philip juga akan tumbuh dan berkembang di salah satu keluarga Kerajaan Inggris.

Jika jiwa itu sudah bertumbuh, Malia berharap sosok "dewa pengganti" itu akan menghubungkan lagi Tanna dan Inggris.

"Dia sudah mati, namun dia punya keluarga yang akan melanjutkan warisannya. Lihat foto yang kami punya. Dia orang baik," jelasnya.

Mendiang Duke of Edinburgh mempunyai hubungan manis dengan suku tersebut, yang berlangsung selama 50 tahun terakhir.

Bagi penduduk desa di Tanna, suami Ratu Elizabeth II itu adalah dewa yang mereka sembah setiap hari.

Mereka memanjatkan doa harian kepada Philip dan meminta restu atas hasil kebun berupa pisang dan ubi.

Penduduk desa menempatkan fotonya di rumah-rumah, termasuk satu gambar pada 1980, saat dia memegang tongkat buatan warga setempat.

 Warga di Tanna memuja Philip karena sebuah legenda anak berkulit pucat, putra dewa gunung setempat.

Dikatakan bahwa anak tersebut akan mengarungi lautan, demi mencari perempuan berkuasa untuk dinikahi.

Antropolog yakin Pangeran Philip dikaitkan dengan legenda Vanuatu periode 1960-an, saat negara itu masuk ke dalam koloni Inggris.

Baca juga: Pemakaman Pangeran Philip Dilangsungkan 17 April di Kastil Windsor, Publik Tidak Diizinkan Melayat

Baca juga: Pemakaman Pangeran Philip Akan Dihadiri 30 Orang, Termasuk Pangeran Charles, Ini Daftarnya

Suku di Vanuatu Bingung Pilih "Dewa" Pengganti

Suku Vanuatu yang memuja Pangeran Philip menuturkan, mereka saat ini belum menentukan siapa pengganti pemimpin spiritual mereka setelah si bangsawan meninggal.

Selama bertahun-tahun, penduduk di Desa Yaohnanen dan Yakel, Pulau Tanna, menjadikan Duke of Edinburgh sebagai dewa.

Seperti diketahui, suami Ratu Elizabeth II itu meninggal dalam usia 99 tahun pada Jumat (8/4/2021) di Kastil Windsor.

Kepala Desa Yakel, Albi, mengaku tidak tahu bagaimana kematian Pangeran Philip akan berdampak pada kegiatan keagamaan mereka.

Mereka yakin arwah sang bangsawan saat ini tengah terombang-ambing dan mencari tempat hunian baru.

Banyak pihak luar yakin bahwa putra Philip, Pangeran Charles, ataupun dua cucunya, Pangeran William dan Pangeran Harry, akan menjadi "dewa".

Namun, seperti diberitakan AFP, Senin (12/4/2021), Albi mengaku tidak tahu siapa yang bakal menggantikan Philip.

"Jiwa Pangeran Philip memang sudah meninggalkan tubuhnya. Namun, masih terlalu dini untuk mengatakan ke mana dia akan berlabuh," ucapnya.

Banyak tetua desa percaya, Charles yang bergelar Prince of Wales (Putra Mahkota Kerajaan Inggris) akan menggantikan ayahnya.

 Sebabnya, dia sudah mendapatkan gelar Mal Menaringmanu dalam kunjungan ke Port Vila, ibu kota Vanuatu, pada 2018.

Para pemimpin suku menyatakan, mereka sudah mengirimkan pesan kepada kerajaan setelah Philip meninggal, tanpa menjabarkan isinya.

Roh berkulit pucat

Agama Pangeran Philip diyakini dimulai pada 1970-an, ketika si bangsawan berkunjung pada 1974, kala itu masih bernama Hebrides Baru.

Pejabat Inggris yang melakukan penyelidikan berujar, kepercayaan itu bersumber pada sebuah legenda setempat.

Dikatakan bahwa akan seorang anak yang memiliki kulit pucat akan kembali ke negara kawasan Pasifik tersebut.

Mengingat Duke of Edinburgh tidak berasal dari Inggris, Perancis, atau AS, maka mereka berasumsi dia berasal dari Tanna.

Para pemujanya percaya bahwa Philip berasal dari Tanna dan menikahi perempuan paling kuat di dunia, dan kembali membawa uang banyak.

Para antropolog menduga, fenomena tersebut merupakan upaya desa setempat untuk terhubung dengan dunia luar.

Meski dikenal akan reputasi politiknya yang kurang baik, Philip begitu dipuja oleh penduduk setempat.

Baca juga: KWPSI dan Serambi FM Siarkan Kajian Ramadhan

Baca juga: Isnaini Husda Harap Daurah Alqur’an Lahirkan Imam Milenial di Banda Aceh

Baca juga: Pengungsi Keluhkan Kekurangan MCK

Kompas.com dengan judul "Suku Vanuatu Pemuja Almarhum Pangeran Philip Adakan Upacara Berkabung",

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved