Internasional

Turki Puji Era Baru dengan Mesir, Hubungan Diplomatik Kembali Dibuka Seusai Putus pada 2013

Menteri Luar Negeri Turki, Mevlut Cavusoglu memuji dimulainya era baru dengan Mesir. Dimana Ankara tmendorong normalisasi hubungan diplomatik

Editor: M Nur Pakar
AFP
Menteri Luar Negeri Turki, Mevlut Cavusoglu 

SERAMBINEWS.COM, ANKARA - Menteri Luar Negeri Turki, Mevlut Cavusoglu memuji dimulainya era baru dengan Mesir.

Dimana Ankara tmendorong normalisasi hubungan diplomatik dengan Kairo, media lokal melaporkan pada Rabu (14/4/2021).

Turki dan Mesir memutuskan hubungan setelah penggulingan mantan presiden Islamis Muhammad Mursi pada 2013, yang didukung oleh rekan Turki Recep Tayyip Erdogan.

Tahun itu Turki dan Mesir saling mengusir duta besar dan membekukan hubungan mereka.

Baca juga: VIDEO - Penambang Turki Makan Sahur di Bawah Tanah

Para pejabat Turki mengatakan bulan lalu Ankara telah menjalin kontak diplomatik pertama dengan Kairo sejak 2013 sebagai bagian dari upaya yang lebih luas untuk memperbaiki hubungan dengan saingan Timur Tengah lainnya.

"Sebuah era baru sedang dimulai," kata Mevlut Cavusoglu seperti dikutip oleh penyiar NTV.

Dia mengatakan akan ada pertemuan antara wakil menteri luar negeri dan diplomat kedua negara, tetapi tanggalnya belum ditetapkan.

Cavusoglu mengatakan kepada wartawan Turki bahwa pengangkatan duta besar "akan menjadi agenda" selama pembicaraan itu.

Saat ditanya, menteri juga mengindikasikan akan ada pertemuan antara dirinya dan mitranya dari Mesir.

Baca juga: Mesir Segera Pindahkan Ibu Kota, Akan Dirayakan Secara Massal

"Kenapa tidak. Bisa juga ada kunjungan dan pertemuan timbal balik, ”kata Cavusoglu.

Bulan lalu, anggota media oposisi Mesir yang berbasis di Istanbul mengatakan para pejabat Turki telah meminta mereka untuk meredam kritik terhadap Presiden Mesir Abdel Fattah El-Sisi.

Permintaan itu tampaknya merupakan upaya Turki untuk menjilat Mesir dalam upaya memperbaiki hubungan.

Seorang penyiar Mesir yang dikenal karena kritik blak-blakannya terhadap Kairo di saluran yang berbasis di Istanbul, mengatakan pada hari Sabtu bahwa dia akan melakukan "cuti tanpa batas."

Moataz Matar (46) membuat pengumuman itu selama acara harian populernya “With Moataz,” yang telah dia tampilkan selama beberapa tahun di saluran liberal El-Sharq.

Matar mengatakan dia tidak dipaksa oleh Turki atau saluran itu untuk pergi tetapi menambahkan dia tidak ingin mempermalukan siapa pun.

Baca juga: Mesir dan Sudan Sepakat Bangun Jalur Rel Kereta Api Sepanjang 900 Km

"Saya akan kembali ketika saya bisa mengatakan kebenaran tentang El-Sharq lagi seperti biasanya," tambahnya.

Setelah Musim Semi Arab, Istanbul menjadi ibu kota media Arab yang kritis terhadap pemerintah mereka di kampung halaman, terutama media Mesir yang terkait dengan Ikhwanul Muslimin.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved