Berita Luar Negeri
Ini Prosedur Bagi yang Ingin Pergi ke Arab Saudi Untuk Umrah
Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi telah mengumumkan tata cara bagi jamaah yang datang dari luar Kerajaan untuk mengikuti ritual tersebut
SERAMBINEWS.COM - Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi telah mengumumkan tata cara bagi jamaah yang datang dari luar Kerajaan untuk mengikuti ritual tersebut.
Jamaah harus pergi ke pusat perawatan di Makkah enam jam sebelum melakukan umrah untuk memeriksa status inokulasi sesuai dengan jenis vaksin yang disetujui.
Mereka akan diberikan gelang yang harus mereka kenakan.
Mereka kemudian akan diarahkan ke pusat pertemuan Al-Shubaikha.
Di sana, jamaah harus menunjukkan gelang mereka untuk memverifikasi data dan izinnya.
Baca juga: Gadis Aceh Utara Menikah Dengan Polisi Turki, Rela Resign Kerja & Jual Motor Demi Pria Dikenal di FB
Kementerian mencatat perlunya para peziarah untuk mematuhi tanggal Umrah dan periode waktu yang dialokasikan untuk mereka.
Kerajaan mulai menerima jamaah haji dari luar negeri pada pertengahan Maret, sesuai dengan persyaratan dan kontrol yang ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan.
Ini sebagai bagian dari tindakan pencegahan yang ditetapkan untuk mencegah penyebaran penyakit virus korona (COVID-19).
Kementerian Haji dan Umrah sebelumnya telah mengkonfirmasi peluncuran dua versi terbaru dari aplikasi "Eatmarna" dan "Tawakkalna," bekerja sama dengan Otoritas Saudi untuk Data dan Kecerdasan Buatan.
Baca juga: Gawat! Kasus Chip Higgs Domino di Pidie, Terungkap Dijual Rp 70 Ribu 1B, 20 Pembeli Per Hari
Melalui aplikasi ini, warga Saudi dan ekspatriat dapat memesan Umrah dan izin kunjungan dan sholat di dalam Masjidil Haram selama bulan suci Ramadan, dengan izin yang hanya ditampilkan di aplikasi Tawakkalna.
Kementerian Haji dan Umrah menekankan perlunya mematuhi tindakan pencegahan dan pencegahan, dan untuk mencadangkan izin melalui platform resmi yang disetujui.
Sementara itu, Arab Saudi melaporkan 10 kematian terkait COVID-19 lainnya pada hari Kamis.
Korban meninggal sekarang mencapai 6.791. Kementerian Kesehatan melaporkan 985 kasus baru, yang berarti 402.142 orang telah tertular penyakit tersebut, 9.249 di antaranya masih aktif.
Baca juga: Setelah Imam Membaca Al-Fatihah, Haruskah Makmum Membacanya Lagi? Berikut Penjelasan UAS
Dikatakan 463 kasus baru berada di Riyadh, 164 di Makkah, 140 di Provinsi Timur dan 30 di Madinah.
Selain itu, 661 pasien sembuh dari penyakit tersebut, sehingga totalnya menjadi 386.102 pemulihan.