Sejarah Perang Uhud: Kalahnya Kaum Muslim Saat Melawan Kaum Quraisy Karena 300 Pasukan Berkhianat
Pecahnya Perang Uhud disebabkan oleh kekalahan kaum Quraisy dalam Perang Badar sebelumnya.
Dalam buku Sejarah Peradaban Islam: Dirasah Islamiyah II (2005) karya Badri Yatim, pasca penghianatan dari Abdullah bin Ubay, Nabi Muhammad SAW menyerukan kepada pasukan muslim untuk tetap fokus pada Perang Uhud dan membiarkan masalah penghianatan tersebut.
Perang Uhud berlangsung selama kurang lebih tujuh hari.
Pada awalnya pasukan muslim mampu membuat kaum Quraisy tersudut dan mundur, namun ternyata kemunduran mereka hanya sebagian dari strategi.
Kaum Quraisy kembali melakukan serangan dengan mendadak sehingga pasukan Muslimin terkepung dari seluruh penjuru.
Kaum muslimin berusaha untuk mempertahankan posisi dan melindungi Nabi Muhammad SAW dengan sekeras mungkin.
Akibatnya banyak korban jiwa berjatuhan termasuk sahabat dan keluarga Nabi.
Perang Uhud berakhir ketika Khalid bin Walid menyuruh pasukan Quraisy untuk mundur dan mengumumkan kemenangan mereka.
Dampak
Kekalahan pasukan muslim dalam Perang Uhud membawa dampak yang besar.
Berikut merupakan dampak Perang Uhud :
- Kemampuan militer dari pasukan muslim bertambah karena melakukan pelatihan dan ekspedisi penaklukan.
- Kaum Quraisy semakin bernafsu untuk menaklukan kekuatan Islam di Madinah
Artikel ini telah tayang di Intisari-online.com dengan judul Sejarah Perang Uhud, Saat Nabi Muhammad Beserta 1.000 Prajuritnya Ditinggalkan 300 Pasukan di Antaranya yang Pilih Kabur dari Medan Perang Melawan Kaum Quraisy
Baca juga: 2 Anggota KKB Papua Menyerah Bawa Senjata Revolver, Aparat Uber Persembunyian & Pentolan KKB Papua
Baca juga: Viral Perawat Dianiaya Keluarga Pasien, Dijambak dan Dipukuli, HP Orang yang Merekam Juga Dibanting