Berita Aceh Tamiang

Bayi Kembar Meninggal di RSUD Aceh Tamiang, Keluarga: Dokter tak Pernah Datang

Sepasang bayi kembar meninggal tak lama dilahirkan melalui proses operasi di RSUD Aceh Tamiang....

Penulis: Rahmad Wiguna | Editor: Jalimin
For Serambinews.com
Ilham (kiri) bersama ayahnya, Ayub di sebuah warung beberapa hari lalu sebelum Ramadhan 1442 H. Keduanya menunggu itikad baik dari dokter A agar datang ke rumahnya untuk meminta maaf. 

Laporan Rahmad Wiguna | Aceh Tamiang

SERAMBINEWS.COM, KUALASIMPANG – Sepasang bayi kembar meninggal dunia tak lama dilahirkan melalui proses operasi di RSUD Aceh Tamiang.

Pihak keluarga menilai insiden ini tak terlepas dengan sikap dokter yang tidak pernah melihat langsung pasien.

Kejadian memilukan ini dialami pasangan suami istri, Ilham Nuddin (34) dan Faizatun Husna (36) warga Durian, Kecamatan Rantau, Kabupaten Aceh Tamiang.

Keduanya kehilangan anak kembar yang baru dilahirkan di RSUD Aceh Tamiang pada 26 Januari 2021.

“Sejak hari pertama sampai pulang, kami tidak pernah melihat dokter. Wajar kalau kami kecewa sama dokternya,” kata Ilham, Sabtu (17/4/2021).

Ilham menjelaskan, istrinya masuk ke RSUD Aceh Tamiang pada 20 Januari 2021. Ketika itu tim medis langsung membawa Faizatun ke ruang isolasi Covi-19 merujuk surat reaktif yang dikeluarkan RS Pertamina Rantau.

Dia mengungkapkan hari kedua, tanda-tanda kelahiran anaknya sudah tampak dengan ditandai ke luarnya air ketuban.

“Saya lapor ke perawat, dia bilang sudah bukaan dua. Tapi ya cuma itu, tidak ada penanganan lanjutan,” kata Ilham didampingi ayahnya, Muhammad Ayub.

Ayub menambahkan air ketuban ini terus ke luar hingga hari operasi dilakukan pada 26 Januari 2021.

Banyaknya air ketuban yang keluar digambarkan Ayub dengan banyaknya kain yang digunakan untuk membersihkan air ketuban.

“Empat kain kami gunakan untuk membersihkannya, selama itu dokter tidak pernah muncul,” ujarnya.

Ayub pun menyimpulkan proses operasi yang dilakukan pada 26 Januari 2021 tidak melibatkan dokter.

“Tidak tahu siapa yang menangani, yang jelas sejak hari pertama sampai pulang, kami tidak pernah bertemu dokter,” ucapnya.

Hal yang ditakutkan keluarga pun terjadi, sepasang bayi perempuan yang dilahirkan tidak bertahan lama. Bayi pertama meninggal selang tiga jam dilahirkan, bayi kedua menyusul tujuh jam usai persalinan.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved