Ramadhan 1442 H
Kapan Niat Puasa Bisa Dimulai? Setelah Magrib, Setelah Tarawih atau sebelum Imsak?
"Niat berpuasa itu mulainya adalah, kalau kita sudah masuk bulan Ramadhan, misalnya Ramadhan itu adalah besok, maka magrib nanti kita sudah boleh bern
Penulis: Yeni Hardika | Editor: Safriadi Syahbuddin
"Sebab dalam hari Arab itu, terbenamnya matahari itulah bergantinya hari. Bukan di jam 00.00," kata Buya Yahya.
"Jadi, terbenam matahari itu berganti hari. Jadi disitulah saatnya kita boleh niat (puasa Ramadhan) untuk esok hari," tegasnya sekali lagi.
Untuk penjelasan lengkap dari Buya Yahya soal niat puasa dapat disimak dalam video berikut.
Apakah niat puasa harus di malam hari?
Dikutip dalam unggahan video yang sama, Buya Yahya juga menyampaikan bahwa niat puasa harus dilakukan atau dipanjatkan pada malam hari.
Jika tidak, maka puasa yang dikerjakan esoknya menjadi tidak sah.
"Yang harus diketahui tentang niat (puasa), itu harus di malam hari. kalau Anda lupa niat di malam hari, maka puasa Anda tidak sah," kata Buya Yahya.
"Misalnya, Anda malamnya itu lupa, tidak niat. Anda tau-taunya sampai pagi belum niat. Maka Anda tidak sah dalam berpuasa," sambungnya.
Baca juga: Apa Arti Sidang Isbat dan Apa Itu Hilal Jadi Penentu Sambut Bulan Puasa! Begini Hasil Sidang Isbat
Maka dari itu, lanjut Buya Yahya, wajib bagi umat Muslim memanjatkan niat puasa pada malam hari.
Mengenai rentang waktu berniat juga disampaikan oleh Dai dengan nama lengkap Zainul Ma'arif Jamzuri ini.
Dikatakan Buya Yahya, waktu niat itu dimulai dari terbenamnya matahari sampai terbitnya fajar sadhiq, yaitu masuknya waktu subuh.
"Niat harus diinapkan di malam hari, sepanjang terbentang antara waktu magrib dan waktu subuh,"
"Sebelum subuh, setelah magrib itulah waktu untuk niat," kata Buya Yahya.
Namun untuk mengantisipasi agar tidak kelupaan niat puasa di malam hari, Buya Yahya mengatakan kita bisa mengikuti mazhab Imam Maliki.
Yakni saat berniat puasa untuk satu hari esok di awal Ramadhan, sebaiknya juga panjatkan niat puasa untuk satu bulan penuh.