Berita Aceh Singkil
Kangen Buka Puasa dengan Kuliner Tradisional Singkil? Datanglah ke Warung Sinanggel
Menu buka puasa khas Singkil yang tersedia di warung Sinanggel antara lain, ndelabakh manuk kampong, gedah sagu, lompong sagu, ndelabakh simboling...
Penulis: Dede Rosadi | Editor: Nurul Hayati
Sebab, dapat menjadi lauk nasi lezat yang disantap bersama keluarga.
Baca juga: Banyak Untung saat Ramadan di Adira Finance Sahabat Flash Deal
Jika dibahasa Indonesiakan, ndelabakh manuk kampong artinya ayam kampung dengan bumbu rempah.
Mempertahankan cita rasa masa lalu, warung Sinanggel memasak ndelabakh manuk kampong secara tradisional.
Bahan pertama berupa kelapa parut dijemur.
Setelah kering digongseng (sangrai) di atas wajan.
Lalu kelapa gongseng bersama cabai, bawang merah, jeruk nipis, dan garam ditumbuk hingga halus.
Bahan berikutnya, ayam kampung yang telah dipotong sesuai keinginan dipanggang di bara.
Langkah terakhir, ayam panggang ditaburi bumbu yang telah dihaluskan.
Jadilah ndelabakh manuk kampong.
Menikmati ndelabakh ayam kampung bisa dengan nasi putih.
Baca juga: Pasangan Selingkuh Digerebek Warga, Menyelinap ke Kost dan Ngaku 2 Kali Berhubungan Jelang Imsak
Tentu lebih sempurna, jika menyantapnya dengan gedah sagu atau cello serta menutupnya dengan meneguk godekh sagu yang semuanya merupakan makanan tradisional khas Singkil, berbahan baku utama sagu.
Warung Sinanggel mematok tarif ramah di kantong, untuk setiap menu makanan tradisional buka puasa.
Satu paket berisi ndelabakh manuk, nasi putih plus godekh hanya dikenakan tarif Rp 27 ribu.
Kangen buka puasa dengan makanan tradisional Singkil? silahkan datang ke warung Sinanggel. (*)
Baca juga: VIDEO Maling Motor Kepergok dan Ditangkap oleh Warga, Kaki Diikat lalu Diseret dan Dipukuli