Kontroversi European Super League
Presiden Juventus Bantah Peserta European Super League Dijanjikan Dapat Rp 6 Triliun per Tahun
"Bonus 350 juta euro per tahun adalah kabar palsu. Kami masih terlibat dalam kompetisi domestik...
SERAMBINEWS.COM - Presiden Juventus, Andrea Agnelli, menyebut kalau kabar para peserta European Super League akan mendapat Rp 6 triliun per tahun adalah hoaks.
Jagat sepak bola Eropa saat ini tengah digoncang oleh permasalahan baru.
European Super League menjadi topik yang sedang hangat diperbincangkan, baik oleh para penggemar maupun pelaku sepak bola di Eropa.
Munculnya European Super League rupanya tidak disambut dengan baik oleh berbagai kalangan.
Malahan, rilisnya kompetisi sempalan Liga Champions tersebut memicu protes di berbagai penjuru Eropa.
Seperti yang sudah diberitakan BolaSport.com, European Super League merupakan kompetisi yang didirikan 12 klub elite Eropa.
Kedua belas tim tersebut adalah Arsenal, Chelsea, Liverpool, Manchester City, Manchester United, Tottenham Hotspur, AC Milan, Inter Milan, Juventus, Atletico Madrid, Barcelona, dan Real Madrid.
Kabarnya, European Super League akan disponsori oleh salah satu bank swasta terbesar di Amerika Serikat, JP Morgan.
Bahkan, ada isu yang mengatakan kalau 12 tim pendiri European Super League ini nantinya akan mendapatkan bonus tertentu.
Banyak sumber mengatakan kalau seluruh founding clubs dari European Super League setidaknya mendapatkan 350 juta euro atau setara dengan Rp 6 triliun per tahun.
Jumlah tersebut tentunya sangat jauh lebih besar daripada uang hadiah Liga Champions.
Musim ini saja, hadiah juara Liga Champions hanya sebesar 120 juta euro atau sekitar Rp 2,1 triliun.
Akan tetapi, kabar soal bonus luar biasa itu dibantah langsung oleh Andrea Agnelli.
Agnelli, yang juga menjadi pentolan European Super League, menyebut kalau kabar soal bonus tersebut adalah berita palsu.
Agnelli menekankan kalau European Super League ini hanya format baru dari kompetisi yang ada saat ini.