Saat Umat Islam Dunia Sedang Rayakan Ramadhan, Umat Islam di Xinjiang Justru Takut Berpuasa
umat muslim Uighur di Xinjiang,bahkan selama beberapa tahun terakhir mereka tak bisa merayakan Ramadhan sama seperti umat Muslim di belahan dunia lain
SERAMBINEWS.COM - Umat Islam di seluruh dunia tengah bersuka cita dengan datangnya bulan suci Ramadhan tahun 2021.
Namun berbeda dengan umat muslim Uighur di Xinjiang China, bahkan selama beberapa tahun terakhir mereka tak bisa merayakan Ramadhan sama seperti umat Muslim di belahan dunia lain.
Bahkan warga Uighur tak berani untuk ikut berpuasa dalam rangka bulan Ramadhan.
Hal itu bukan tanpa alasan, pembatasan puasa selama bulan suci Ramadhan memang diberlakukan di daerah otonomi Uighur Xinjiang (XUAR) China dalam beberapa tahun terkahir.
Meski kini pembatasan kegiatan keagamaan itu disebut telah dikurangi oleh pemerintah, namun warga Uighur tetap masih tak berani berpuasa.
Tak hanya itu saja, akses ke masjid bagi warga kota tersebut juga dikontrol ketat.
Baca juga: Ketahuilah! 7 Amalan Saat Puasa Dapat Dikerjakan, Pahalanya Berlipat Ganda Jadi Modal di Akhirat
Baca juga: Bunuh Suami saat Berhubungan Badan, Istri dan Sepupu Lakukan Perbuatan Haram di Ranjang
Baca juga: Perang Rusia dengan Ukraina Dimulai, Puluhan Tentara Ukraina Tewas Ditembak Sniper Rusia
Sementara itu banyak lansia di Uighur diketahui dipaksa untuk berjanji menjelang Ramadhan agar tidak berpuasa.
Hal itu dianggap menjadi contoh buruk bagi warga masyarakat lain bila terjadi.
Kabar mengenai keadaan miris yang dialami oleh umat muslim Uighur ini diungkap oleh salah satu kantor berita.
Melansir dari Radio Free Asia (RFA), (19/4/2021) tekanan yang diterima oleh umat muslim Uighur bukanlah isapan jempol belaka termasuk dalam menjalani ibadah bulan suci Ramadhan.
Tahun lalu bahkan penduduk muslim Uighur disebut-sebut dilarang berpuasa di bulan Ramadhan tahun 2020.
Meski kini peraturan ketat dalam hal berpuasa ini telah dilonggarkan oleh pemerintah China, namun muslim Uighur masih memilih untuk tak berpuasa.
Bukan tanpa alasan, mereka takut bila ketahuan oleh pemerintah maka mereka bakal dihukum dan dipenjara di kamp interniran.
Baca juga: Kisah Perjalanan Mualaf Nathalie Holscher Dapat Hidayah, Berawal Dengar Suara Pria Bacakan Syahadat
Baca juga: Ngamuk dan Pukul Kepala Pejabat Pakai Pel Basah, Karyawati Ini Banjir Pujian, Sang Atasan Dipecat
Pembatasan ibadah pada bulan Ramadhan diketahui telah dilakukan oleh pemerintah China kepada umat muslim Uighur sejak tahun 2017 silam.
Tak sampai di situ saja, salah seorang penududuk beretnis Uighur di Xinjiang yang tak mau diungkapkan namanya mengatakan pada kantor berita RFA mereka masih dalam tekanan.