Berita Banda Aceh
Pasokan Banyak, Tapi Kedelai Makin Mahal, Pembuat Tahu dan Tempe Minta Pemerintah Subsidi Harga
“Harga normal kacang kedelai berkisar Rp 330.000/zak (50 Kg). Tapi sekarang di pasar harganya sudah mencapai Rp 545.000 – Rp 550.000/sak atau 50 Kg,”
Penulis: Herianto | Editor: Mursal Ismail
Sedangkan tahu tidak bisa dikurangi ketebalannya, karena kalau terlalu tipis, sulit untuk menjualnya, karena tahu, adalah sari pati kacang kedelai.
Sementara tempe, meski dikurangi ukurannya, terlihat masih tebal dan tidak mudah patah," jelas Zikra.
Ungkapan yang hampir serupa juga dilontarkan, Adi perajin tempe dan tahu di Banda Aceh. Sejak harga kacang kedelai naik, produksi tempe dan tahu, dikurangi dari 10 zak per hari, turun menjadi 5 zak per hari.
Alasannya beli bahan baku kacang kedelai 10 zak, harus ada duit Rp 5,5 juta, sementara omzet penjualan tempe dan tahu, tidak mencapai senilai itu per hari.
“Untuk kelanjutan usaha tahu dan tempe, di masa harga kacang kedelai sudah melonjak, produksinya saja yang dikurangi, untuk menyeimbangi antara pendapatan dengan pengeluaran,” ujarnya.
Zikra dan Adi, sangat berharap, pemerintah pusat dan daerah, memberikan perhatian kepada perajin tahu dan tempe, atas kenaikan harga kacang kedelai yang sudah terlalu tinggi ini.
Mereka menyarankan, salah satu caranya menyubsidi harga kedelai impor dan meningkatkan areal tanaman kacang kedelai di daerah.
Untuk Aceh, baru ada programnya 1.500 hektar, harusnya ditambah menjadi 15.000 hektare.
"Kalau areal tanaman kecang kedelainya seluas itu, pada saat panen, harga kacang kedelai tetap mahal, seperti harga yang terjadi saat ini di atas Rp 500.000/zak," sebutnya.
Diwawancarai Serambinews.com secara terpisah kemarin, Ucok, pedagang grosir kacang kedelai di Pasar Induk Lambaro, Aceh Besar, mengatakan kedelai yang dijual di Pasara Induk Lambaro saat ini adalah kedelai impor.
Harganya sudah sudah mahal.
Harga kacang kedelai tinggi, kata Ucok, karena produksi kedelai dalam negeri, sangat sedikit.
Negara ekspor kedelai seperti Thailand dan Amerika, mengetahui stok kedelai lokal telah menipis, mereka menaikkan harga.
Akibat kenaikan harga kecang kedelai, yang sangat terpukul adalah perajin/pembuat tempe dan tahu.
"Kami sebagai pedagang, kata Ucok, kalau beli di Medan mahal, maka jual di Aceh ikut mahal. Keuntungan yang kami ambil sangat tipis, jika harga kacang kedelai sudah tinggi.