Berita Aceh Barat
Dewan Pertanyakan Jadwal Pilchiksung Serentak di Aceh Barat
Pemilu tingkat desa ini merupakan ajang kompetisi politik yang begitu mengena kalau dapat dimanfaatkan untuk pembelajaran politik bagi masyarakat.
Penulis: Sadul Bahri | Editor: Taufik Hidayat
Laporan Sa'dul Bahri | Aceh Barat
SERAMBINEWS.COM, MEULABOH – DPRK Kabupaten Aceh Barat pertanyakan jadwal pelaksanaan Pilchiksung serentak di daerah itu guna menata pemerintahan gampong yang lebih baik dan salah satu solusi gejolak konflik di pemerintahan gampong itu sendiri.
Pilchiksung merupakan salah satu bentuk pesta demokrasi yang begitu merakyat.
Pemilu tingkat desa ini merupakan ajang kompetisi politik yang begitu mengena kalau dapat dimanfaatkan untuk pembelajaran politik bagi masyarakat.
Pada momen ini, masyarakat yang akan menentukan siapa pemimpin desanya selama 6 tahun ke depan.
Banyak bentuk pesta demokrasi yang telah digelar dalam kehidupan politik kita sekarang. Seperti Pilpres, Pilkada Gubernur, Pilkada Bupati dan Pemilu Legislatif dan tak ketinggalan soal pemilihan keuchik secara langsung (Pilchiksung).
“Kita berharap pelaksanaan Pilkades atau Pilchiksung bisa segera diwujudkan di Aceh Barat sebagai salah satu solusi konflik di masyarakat,” kata Anggota DPRK Aceh Barat, Hermanto kepada Serambinews.com, Minggu (25/4/2021).
Baca juga: Rakerda PKS Rekomendasi 9 Bakal Calon Bupati Nagan Raya, Ini Nama-namanya
Baca juga: Tenggelam di Kedalaman 838 Meter, KRI Nanggala-402 Terbelah Jadi Tiga Bagian, Kru Dinyatakan Gugur
Baca juga: Aceh Festival Ramadhan 1442 Hijriah Siap Digelar, dengan Hybrid dan Prokes
Baca juga: 21 Pelajar Jadi Korban Kebakaran di Batuphat Timur, Bantuan Peralatan Sekolah Masih Nihil
Disebutkan, saat ini 200 lebih keuchik di Aceh Barat masih berstatus Pjs, sehingga menurutnya pelaksanaan Pilchiksung haruslah dilakukan agar masyarakat bisa berdemokrasi dalam menentukan pimpinan gampong masing-masing.
Konflik yang muncul di gampong-gampong salah satunya akibat soal Pjs Keuchik yang menurut kelompok tertentu tidak ada kecocokan, namun dengan adanya pemilihan secara demokrasi maka masalah tersebut akan tuntas.
Dikatakannya, bahwa pendidikan politik perlu dikembangkan yang tentunya seperti pilchiksung tersebut.
Pilchiksung merupakan bagian dari proses kegiatan politik untuk memperkuat partisipasi masyarakat. Sehingga diharapkan akan terjadi perubahan yang signifikan di tingkat gampong nantinya.
“Dengan adanya pilchiksung ini diharapkan masyarakat dapat terlatih untuk peduli kepada pemimpinnya, serta sadar terhadap apa, siapa, dan bagaimana pemimpin yang akan dipilih nanti,” katanya.(*)