Berita Lhokseumawe
21 Pelajar Jadi Korban Kebakaran di Batuphat Timur, Bantuan Peralatan Sekolah Masih Nihil
"Namun untuk bantuan peralatan sekolah bari para pelajar, belum ada sama sekali," kata Abdurrahman.
Penulis: Saiful Bahri | Editor: Saifullah
Laporan Saiful Bahri I Lhokseumawe
SERAMBINEWS.COM, LHOKSEUMAWE – Sebanyak 12 kepala keluarga (KK) atau 42 jiwa yang menjadi korban kebakaran di Dusun B, Desa Batuphat Timur, Kecamatan Muara Satu, Lhokseumawe, sampai dengan Minggu (25/4/2021) hari ini, masih mengungsi.
Menurut Kepala Dusun B, Desa Batuphat Timur, Abdurrahman, dari 42 jiwa yang menjadi korban kebakaran, 21 di antaranya berstatus pelajar tingkat SD, SMP dan SMA sederajat.
Untuk bantuan berupa sembako, pakaian, kebutuhan bayi, dan sejumlah uang tunai, memang sudah ada dari berbagai pihak.
"Namun untuk bantuan peralatan sekolah bari para pelajar, belum ada sama sekali," kata Abdurrahman.
Baharuddin, seorang korban kebakaran mengatakan,kalau dirinya memiliki enam orang anak.
Baca juga: Airlangga Hartarto Sebut 2021 Tahun Terpenting Pemulihan Covid-19 Sekaligus Perekonomian Indonesia
Baca juga: Babinsa Pantau Harga Sembako di Kecamatan Meuraxa
Baca juga: Jenazah Kepala BIN Papua belum Bisa Dievakuasi, Brigjen TNI Gusti Ditembak KKB
Empat di antaranya masih bersekolah. Rinciannya, satu di SMK, satu SMP, dan dua masih SD.
"Saat kejadian kebakaran, semua peralatan sekolah mereka habis. Jadi bila dimulai sekolah selepas lebaran ini, mereka tidak memiliki peralatan sekolah apa pun," tukasnya.
Sebagaimana diketahui, usai Shalat Tarawih berjamaah pada Jumat (23/4/2021) malam, warga Kota Lhokseumawe dihebohkan dengan peristiwa kebakaran besar.
Kebakaran terjadi di Desa Batuphat Timur Kecamatan Muara Satu, Lhokseumawe. Informasi kebakaran itu terjadi sekira pukul 22.40 WIB.
Informasi kebakaran menyebar cepat secara luas melalui jejaring sosial media yang menunjukkan gambaran kobaran api yang berkobar besar sedang melahap belasan unit rumah di Batuphat Timur.
Baca juga: TNI Kembali Berduka, Kepala BIN Papua Ditembak KKB di Puncak
Baca juga: Kisah Pejuangan Bocah 8 Tahun Ini Lolos dari Kobaran Api Bikin Haru, Kaki Terkilir Saat Diselamatkan
Baca juga: Aksi Serangan Siber dari Korea Utara, AS Jatuhkan Sanksi Atau Serang Balik
Adapun kronologis kejadian, pada Jumat (23/4/2021) sekira pukul 22.00 WIB, api diduga berasal dari rumah Mariana Yakob (48), yang diakibatkan korsleting listrik.
Api pertama dilihat oleh tetanganya M Nur dan langsung memanggil Mariana yang saat itu berada di warung berjualan kopi.
Kemudian Mariana langsung menuju depan rumah dan mematikan breker depan rumah.
Pada saat hendak membuka pintu rumah, api sudah membesar dan dirinya tidak bisa masuk ke dalam rumah.