Internasional

Pemerintah Yaman Kecam Milisi Houthi, Rekrut Anak Sekolah Dasar untuk Ikut Perang

Pemerintah Yaman dan aktivis hak asasi manusia, Minggu (25/4/2021) menuduh milisi Houthi mencuci otak dan melatih anak sekolah dasar untuk berperang

Editor: M Nur Pakar
Reuters
Seorang anak laki-laki membawa senjata saat dia dan pendukung Houthi terlihat dalam sebuah pertemuan di Sanaa, Yaman pada 2 April 2020 

Menteri memperingatkan bahwa Houthi sedang membesarkan generasi ekstremis yang akan menjadi ancaman bagi Yaman, kawasan dan dunia.

“Dampak dari indoktrinasi Houthi terhadap anak-anak sangat berbahaya. Ini memunculkan generasi yang membawa ideologi sektarian, jauh dari identitas Yaman yang cinta damai. "

Aktivis yang melihat video tersebut juga mengungkapkan keprihatinannya.

Zafaran Zaid mengatakan bahwa sekolah-sekolah di wilayah yang dikuasai Houthi telah meradikalisasi anak-anak.

“Sekolah-sekolah di daerah yang dikendalikan oleh milisi Houthi telah menjadi ancaman serius bagi mentalitas dan jiwa anak-anak,” cuitnya.

Ali Al-Bukhaiti, mantan juru bicara gerakan Houthi yang beralih sisi dan meninggalkan Yaman, mengatakan Houthi mengeksploitasi sekolah.

Untuk menyebarkan ideologi mereka sebagai cara untuk menjaga generasi muda di bawah kendali mereka.

"Perhatikan bagaimana Houthi menumbuhkan kekerasan pada anak-anak melalui sekolah," tweetnya.

"Mereka membekali pikiran mereka dengan takhayul untuk mengarahkan mereka ke depan kematian," tambahnya.

Kelompok hak asasi manusia yang mendokumentasikan pelecehan milisi Houthi mengatakan kelompok itu telah merekrut ribuan anak sejak awal ekspansi militernya pada akhir 2014.

Baca juga: Raja Salman Keluarkan Perintah Kembar Siam Yaman Dibawa ke Arab Saudi, Untk Operasi Pemisahan Kepala

Dengan ratusan tewas dalam pertempuran tahun lalu.

Berbicara kepada aktivis hak asasi manusia di pusat kota Marib minggu lalu, pengacara Huda Al-Sarari mengatakan 1.410 anak, berusia antara 10 dan 15 tahun direkrut oleh milisi tewas dalam pertempuran 2020.

Dia menambahkan Houthi telah menyiapkan 52 poin militer untuk mengindoktrinasi dan melatih anak-anak, dan mereka telah memasukkan lebih dari 40.000 anak ke dalam perang selama tujuh tahun terakhir.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved