Pulo Aceh Diusul Jadi Lapas Narkoba

Wakil Bupati (Wabup) Aceh Besar, Tgk Husaini A Wahab meminta kepada Pemerintah Aceh untuk menjadikan Pulo Aceh

Editor: hasyim
SERAMBINEWS.COM/ASNAWI LUWI
Wakil Bupati Aceh Besar, Tgk Husaini A Wahab. 

JANTHO - Wakil Bupati (Wabup) Aceh Besar, Tgk Husaini A Wahab meminta kepada Pemerintah Aceh untuk menjadikan Pulo Aceh sebagai lokasi atau Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) rehabilitasi bagi orang-orang yang menyalahgunakan narkoba di Aceh.

"Saya usulkan Pulo Aceh dijadikan ‘Nusakambangan’ bagi mereka yang melakukan penyalahgunaan narkoba di Aceh," ujar Wabup Aceh Besar yang akrab disapa Waled Husaini kepada Serambi, Minggu (25/4/2021).

Dikatakan, Pulo Aceh sebenarnya sangat cocok dijadikan tempat pembinaan bagi orang-orang yang terlibat penyalahgunaan narkoba. Namun, disini perlu anggaran yang cukup besar untuk membangun tempat pembinaan seperti itu. Kalau hanya mengandakan anggaran Pemkab Aceh Besar saja, maka mustahil tempat pembinaan itu bisa dibangun.

“Aceh Besar paling bisa menyediakan lahan. Sedangkan gedung-gedungnya harus dibangun Pemerintah Aceh maupun Pusat,” tandasnya.

Meski membutuhkan dana besar, namun Waled Husaini menyebutkan, memulihkan masyarakat yang kecanduan narkoba jauh lebih penting. Apalagi belakangan ini peredaran narkoba, baik ganja maupun sabu-sabu di Aceh sudah sangat mengkhawatirkan. “Penyelamatan terhadap anak bangsa dari pengaruh narkoba sangat penting,” tegasnya.

Menurut Waled Husaini, beberapa waktu yang lalu, pihaknya sudah menemui pimpinan Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Aceh untuk meminta dibangun tempat pembinaan khusus narkoba di Pulo Aceh. Pihak BNN, katanya, sangat setuju rencana itu. Namun karena pembangunannya membutuhkan anggaran besar hingga puluhan miliar, untuk itu perlu melibatkan Pemerintah Aceh, Pemkab Aceh Besar, dan pihak terkait lainnya.

Dijelaskan Wabup Aceh Besar, selama ini para tersangka penyalahgunaan narkoba hanya diberikan pembinaan di lapas saja. Ketika keluar, tak sedikit dari mereka kembali melakukan hal yang sama. Karena itu, perlu ada tempat pengasingan di Pulo Aceh, seperti Lapas Nusakambangan di Jawa Tengah.

“Jika terealisasi, para pelaku penyalahgunaan narkoba bisa diasingkan ke Pulo Aceh. Di sana mereka akan dibina, tidak saja akhlaknya, tapi juga keimanannya. Mereka diwajibkan melaksanakan shalat lima waktu dan memperdalam agama Islam," ujar Waled Husaini.

Dikatakan, Aceh saat ini sudah darurat narkoba. Untuk itu, Pemerintah Aceh harus mengambil sikap untuk menyelamatkan generasi bangsa dari pengaruh narkoba. Dan di Pulo Aceh sangat cocok untuk dijadikan lokasi pembinaan bagi para pecandu, sekaligus untuk memutus rantai penyebaran narkoba di Aceh. "Sebelum terlambat, saya sarankan bangun lapas narkoba seperti Nusakambangan di Pulo Aceh," pungkas Wakil Bupati Aceh Besar.

Cari Dukungan Pusat

WAKIL Bupati Aceh Besar Tgk H Husaini A Wahab menambahkan, untuk merealisasikan pembangunan lapas narkoba di Pulo Aceh, pihaknya akan menemui sejumlah sejumlah pimpinan lembaga, baik di Aceh Besar, Aceh, maupun nasional.

“Karena baru sebatas usulan, untuk tahap awal kami akan menemui Ketua DPRK Aceh Besar untuk membicarakan masalah ini, Setelah itu baru menemui pimpinan DPRA,” jelasnya.

“Pada Selasa (27/4/2021) kebetulan kami akan ke Jakarta. Kesempatan ini akan kami pergunakan untuk mencari dukungan ke Pusat, yaitu dengan menemui anggota DPD dan DPR RI asal Aceh. Semoga niat baik membangun lapas narkoba di Pulo Aceh mendapat dukungan,” harapnya.(as)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved