Internasional
Hukuman Zaghari-Ratcliffe Ditambah Satu Tahun Penjara, Jadi Tagihan Utang Era Shah Iran ke Inggris
Wanita berkewarganegaraan ganda Inggris-Iran Nazanin Zaghari-Ratcliffe harus menghabiskan satu tahun lagi di balik jeruji besi di Iran.
SERAMBINEWS.COM, LONDON - Wanita berkewarganegaraan ganda Inggris-Iran Nazanin Zaghari-Ratcliffe harus menghabiskan satu tahun lagi di balik jeruji besi di Iran.
Hal itu langsung disambut dengan kemarahan dan tuduhan Teheran memperlakukannya sebagai alat tawar-menawar ke Inggris atas utang era pemerintahan Shah Iran..
Ibu satu anak Zaghari-Ratcliffe baru saja menyelesaikan hukuman penjara lima tahun atas tuduhan mata-mata, yang dia bantah dengan keras.
Tetapi, dia dijatuhi hukuman satu tahun penjara tambahan atas tuduhan propaganda.
Pengacaranya mengatakan tuduhan itu terkait dengan keterlibatannya dalam demonstrasi di London lebih dari 10 tahun yang lalu, dan memberikan wawancara kepada layanan BBC berbahasa Persia.
Baca juga: Raja Salman Serukan Iran Hentikan Ketegangan dalam Kesepakatan Nuklir 2015 di Wina
Kate Allen, direktur di Amnesty International UK, mengatakan ini adalah berita buruk, dan bukti lebih lanjut dari kekejaman luar biasa dari rezim Iran.
Dia menambahkan persidangan pertama Nazanin pada tahun 2016 sangat tidak adil.
Pengadilan tipuan Pengadilan Revolusioner yang tipikal atas tuduhan palsu terkait keamanan nasional.
Setelah pengadilan palsu lainnya dan hukuman keras lainnya, sudah waktunya bagi pemerintah Inggris untuk mengatakan cukup sudah.
Zaghari-Ratcliffe telah lama menderita kurungan isolasi selama di Iran, dan kesehatan fisik serta mentalnya sama-sama menderita.
Suaminya Richard Ratcliffe telah berulang kali memperingatkan kesehatan mentalnya yang menurun dapat memicu upaya bunuh diri.
Allen berkata: "Kami khawatir kembali ke penjara akan terlalu berat untuk ditanggung oleh Nazanin."
Ratcliffe mengatakan tuduhan itu "jelas merupakan taktik negosiasi" oleh Teheran.
Saat ini sedang melakukan pembicaraan tidak langsung dengan AS mengenai masa depan program nuklir Iran.
Pandangannya digaungkan oleh politisi, kelompok hak asasi dan tokoh oposisi Iran.
Baca juga: IAEA Meminta Penjelasan Iran, Langgar Kesepakatan Nuklir, Pengayaan Uranium Sudah Capai 60 Persen
Tom Tugendhat, ketua Komite Urusan Luar Negeri Inggris, berkata: