Berita Aceh Selatan
Selama Pandemi Covid 19, Daya Beli Masyarakat Tapaktuan Rendah
kondisi merosotnya ekonomi tersebut juga dirasakan oleh masyarakat dan pedagang di Kabupaten Aceh Selatan
Penulis: Taufik Zass | Editor: Muhammad Hadi
Laporan Taufik Zass | Aceh Selatan
SERAMBINEWS.COM, TAPAKTUAN - Selama Pandemi Covid 19 melanda dunia membuat ekonomi sebagian masyarakat menjadi lumpuh.
Tak kecuali, kondisi merosotnya ekonomi tersebut juga dirasakan oleh masyarakat dan pedagang di Kabupaten Aceh Selatan.
Sulaimi (45), salah seorang pedagang di Pasar Inpres Tapaktuan saat diwawancarai Serambinews.com, Sabtu (1/5/2021) mengaku daya beli masyarakat akhir - akhir ini lesu dan menurun drastis jika dibandingkan sebelum munculnya Covid 19.
"Berbanding jauh lah bang. Sekarang daya beli masyarakat kurang, sedangkan pasokan barang meningkat, kondisi inilah yang menyebabkan sebagian harga kebutuhan pokok menjadi turun," ungkapnya.
Baca juga: Janda Muda dan Pemuda Digerebek Warga Malam Ramadhan, Sempat Memanas Hingga Diamankan Polisi
Suhaimi mencontohkan, harga cabai merah dulu sempat tembus Rp 60.000/Kg.
Namun selama Pandemi Covid 19 kenaikan cabai merah paling bertahan di level Rp 40.000/Kg.
"Kalau hari ini harga cabai merah Rp 35 ribu/Kg," kata Suhaimi.
Demikian juga dengan harga cabai rawit masih bertahan dikisaran harga Rp 30 ribu - 35 ribu/Kg.
Baca juga: BREAKING NEWS - Mayat Berlumuran Darah di Kepala Ditemukan di Jalan Line Pipa Aceh Utara
Sedangkan Tomat mengalami kenaikan dari harga sebelumnya Rp 8000/Kg naik menjadi Rp 9000/Kg.
Terkait dengan lesunya kondisi ekonomi masyarakat tersebut, sejumlah pedagang berharap kepada Pemerintah untuk segera mencari solusi agar roda ekonomi masyarakat kembali berputar.
"Jika kita terus larut dalam suasana Covid 19 kita khawatirkan ekonomi masyarakat akan semakin lumpuh," timpal Ismed salah seorang pengusaha warung di Tapaktuan.(*)
Baca juga: Tembus 400.000 Lebih Angka Harian Covid-19 di India