Berita Bireuen

Sejarah Singkat Masjid dan Dayah Cot Jrat Kota Juang Bireuen yang belum Rampung

Desa Cot Jrat, Kecamatan Kota Juang, Kabupaten Bireuen berjarak sekitar 4 kilometer sebelah utara Kantor Bupati Bireuen jalan Banda Aceh...

Penulis: Yusmandin Idris | Editor: Jalimin
SERAMBINEWS.COM/YUSMANDIN IDRIS
Masjid Baitul Abidin di Desa Cot Jrat, Kota Juang, Kabupaten Bireuen. 

“Ini ada titipan sumbangan dari orang luar,” kata seorang jamaah kepada Tgk Husen Ishak, ia kemudian mencatat dibuku.  Ada belasan orang datang menjumpainya dan menyerahkan sumbangan pada Jumat (30/04/2021).

Tgk Husen Ishak kepada Serambinews.com mengatakan, beginilah warga membangun mesjid, ada sumbangan diantar langsung, ada sumbangan titipan dari dermawan luar Bireuen juga diantar ke sini. Masjid luasnya 16 x 14 meter dengan 38 tiang beton, halaman depan, samping kiri dan kanan belum tertata, lantai masjid masih berupa semen.

Baca juga: Di Hadapan Menparekraf RI Sandiaga Uno, Aminullah Promosikan 5 Destinasi Wisata Favorit Banda Aceh

Rencana warga setempat membangun masjid yang indah dan akan ditata dengan rapi, ujar M Yusuf sambil memperlihatkan gambar mesjid rancangan mereka. Sejak dibangun belasan tahun lalu sampai sekarang mungkin telah menghabiskan dana sekitar Rp 300 juta lebih.

Sejak dua tahun terakhir, hasil pertanian, perkebunan sangat kurang, sehingga sumbangan warga untuk mesjid berkurang. Panitia sudah pernah membuat permohonan ke Bireuen, Provinsi Aceh dan beberapa pihak lainnya untuk membangun dana, namun belum terkabul.

“Mudah-mudahan tahun ini pemerintah, para dermawan dan berbagai lembaga  melihat masjid kami secara dekat dan membantu semampu mungkin,” ujar Tgk M Yusuf yang juga imum mukim.

Selain masjid terdapat satu dayah di komplek masjid tersebut juga diberi nama Dayah Baitul Abidin saat ini dipimpin  Tgk Tarmizi ZA.

“Dayah dibangun dalam waktu hampir bersamaan dengan dibangun masjid, duluan dibangun dayah dengan masjid,” ujar Tgk M Yusuf.

Menurut catatan, dayah dibawah Lembaga  Islam Dayah Baitul Abidin, didirikan tahun 2009 lalu merupakan dayah salafiah murni. Jumlah santri mencapai 200 orang lebih dan mereka tinggal di dayah yaitu pada bilik-bilik yang disediakan. 

Pimpinan dayah  Tgk Tarmizi kepada Serambinews.com mengatakan, dayah  telah memiliki piagam operasional sejak  beberapa tahun lalu. Tempat pengajian berupa beberapa balai di samping masjid dan juga terdapat bilik para santri serta satu unit rumah pimpinan dayah.(*)

Baca juga: Pasangan Bukan Suami Istri Terjaring Razia saat Ramadan, Ada yang Baru Lulus SMK, Ngaku Cuma Main

Baca juga: 1 Rumah di Idi Rayeuk Terbakar, Dinsos Salur Bantuan Masa Panik, Anggota DPRK Bantu Material Huntara

Baca juga: Rumah Berkonstruksi Kayu Milik M Saad Terbakar di Siang Bolong, Sepmor Korban Ikut Hangus

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved