Kisah Menjemput Jodoh
Kisah Cinta Pemuda Kashmir India dan Perempuan Calon Dokter Asal Aceh, Bermula dari Inggris
Kisah cinta aktivis dakwah berawal dari delegasi grub dakwah di Inggris hingga menjadi pasangan suami istri dan memiliki usaha di Banda Aceh.
Penulis: Syamsul Azman | Editor: Zaenal
Aqib juga dengan bangga mengatakan saat ini istrinya sedang menyelesaikan studi Doktoral (S3).
Baca juga: Kisah Guru Honorer Terpaksa Mengajar di Atas Perahu, Dibayangi Buaya yang Siap Menerkam
Pernikahan
Sejak kenal pada tahun 2014 dan sering bertukar saran dan pikiran, akhirnya pada bulan April 2016, keduanya memutuskan untuk melaksanakan pernikahan.
Dengan keyakinan, Aqib menyampaikan keinginannya mempersunting perempuan Aceh, pun dengan Rafikah menyampaikan keinginan kepada keluarga, bahwa ia akan dilamar pemuda Kashmir.
Setelah keduanya meminta izin, kedua belah pihak keluarga setuju dan mendukung penuh keinginan untuk menyatukan dua insan yang berbeda warganegara tersebut.
Mendapatkan lampu hijau tidak disia-siakan Aqib, ia terbang dari Kashmir India menuju Jakarta dan melangsungkan pernikahan di Ibu Kota Indonesia, karena saat itu Rafikah aktif di Jakarta.
"Kami berkomunikasi melalui WhatsApp, saling tukar pikiran dan berdiskusi mengenai budaya Kashmir dengan Aceh, terjadi ketertarikan sehingga kami memutuskan untuk menikah," katanya.
Hasil pernikahan Aqib dengan Rafikah melahirkan seorang anak perempuan campuran Kashmir dengan Aceh dan diberi nama Rushda (3).
Anak perempuan cantik hasil pernikahan Aqib dengan Rafikah telah menguasai tiga bahasa, yakni bahasa Kashmir, Inggris dan Bahasa Indonesia.
"Rushda berusia tiga tahun dan telah bisa menguasai tiga bahasa, yaitu bahasa Kahsmir, Inggris dan Indonesia, dengan kakek dan neneknya di Kashmir, Rushda berbicara bahasa Kashmir," ungkap Rafikah.
Baca juga: Kisah Susan Antela, Guru SMA yang Alami Kelumpuhan Usai 10 Menit Disuntik Vaksin Covid-19
Hubungan Keluarga
Pada tahun 2019, Aqib membawa pulang Rafikah dan Rushda ke Kashmir menemui keluarga besarnya.
Pertemuan tersebut berlangsung ceria, keluarga Aqib sampai melakukan tepung tawar atas kepulangan putra dan menantu serta cucu.
Orang tua Aqib telah berencana untuk ke Banda Aceh, mengunjungi putranya, namun karena keadaan pandemi, keinginan tersebut belum tercapai.
Meski demikian, tahun 2022 Aqib telah berencana untuk kembali ke Kashmir bersama istri dan anaknya.