Layanan Kesehatan
DPRA dan Publik Minta Layanan di Ruang Pinere yang Merawat Pasien Covid-19 Ditingkatkan
Petugas medis yang menagani di ruang Pinire dan Ricu, perlu dibekali sikap profesionalisme dan etika medis yang lebih santun, terutama dalam berkomuni
Penulis: Herianto | Editor: Ansari Hasyim
Laporan Herianto I Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Kalangan DPRA dan masyarakat yang pernah keluarganya dirawat di ruang Pinere RSUZA menyarankan kepada pihak manajemen RSUZA untuk meningkatkan pengawasan terhadap petugas medis, baik dokter maupun perawat yang bertugas di ruang tersebut.
“Saran ini kami sampaikan, agar layanan yang diberikan kepada pasien covid yang baru masuk maupun yang sudah lama, bisa dilayani dengan cepat dan berkualitas,” kata Ketua Komisi V DPRA Bidang Kesehatan dr Purnama kepada Gubernur Aceh Ir H Nova Iriansyah MT dalam acara Sidang Paripurna Istimewa agenda penyerahan Laporan Hasil Pemeriksaan Keuangan Pemerintah Aceh tahun 2020 dari BPK RI kepada Gubernur Aceh dan Ketua DPRA, di Gedung DRA, Selasa (4/5).
Saran yang hampir sama juga disampaikan seorang keluarga pasien covid yang pernah di rawat di ruang pinire, bernama Husnah.
Dia menyarankan kepada pihak penanggung jawab ruang Pinire dan manajemen RSUZA dalam menghadapi kasus kasus gawat darurat covid 19, sebaiknya RSUZA punya SOP yang lebih terukur dan berstandar Indonesia, sehingga pasien covid dan keluarga pasien mendapat layanan yang maksimal.
• Heboh Video Tank TNI Dekat Lokasi Penyekatan Mudik Lebaran, Begini Penjelasan Kadispenad
• Perceraian Miliarder Bill Gates dan Melinda Disebut Dipicu Orang Ketiga, Inilah Sosok Ann Winblad
Petugas medis yang menagani di ruang Pinire dan RICU perlu dibekali sikap profesionalisme dan etika medis yang lebih santun, terutama dalam berkomunikasi dengan pasien atau keluarga pasien.
Dokter PPDS yang bekerja di ruang Pinire, hendaknya ramah melayani pasien covid yang membutuhkan bantuan medis.
Misalnya terkait pemasangan dan pengukuran tekanan oksigen. Jika ada pasien yang tidak kuat dengan tekanan oksigen yang tinggi, ditangani secara baik, jangan sampai membuat kondisi ketahanan tubuh pasien jadi menurun.
Dokter PPDS yang bertugas, jika menghadapi masalah jangan sungkan melakukan konsultasi dengan dokter spesialis, agar tindakan medis yang diambilnya jadi lebih berkualitas.
Untuk kasus-kasus yang emergenci atau urgen, seharusnya butuh perhatian lebih dan harus ada petugas yang siaga memantau pasien.
Apalagi pasien dengan pemasangan oksigen tinggi. Pasien covid jangan sampai kesusahan menghadapi derita penyakitnya, baru petugas medis datang untuk membantu.
Ruang rawat isolasi Pinire hendaknya diisi 1 sampai 2 orang saja yang yang sakit berat, jangan sampai 6 orang, bisa membuat ruanganya jadi kurang steril dan kurang nyaman.
SOP atau prosedur penerimaan pasien Covid19 dan SOP pemeriksaan antigen atau swab PCR RSUZA, untuk hari libur atau Sabtu-Minggu, apakah harus menunggu sampai hari kerja (Senin – Jumat) baru bisa diperiksa swab PCR nya.
Pasien yang baru masuk di ruang IGD di Pinere RSUZA, hendaknya cepat ditangani dengan memberikan obat atas dasar gejala yang dirasakan pasien.
Jika merasa sesak bernafas, cepat diberikan oksigen dan lainnya sambil menunggu hasil PCR. Jangan menunggu hasil PCR, baru ditangani.
Saran ini disampaikan, kata Hus, tujuannya untuk perbaikan layanan pasien covid-19 di ruang Pinere RSUZA, semoga pasien yang dirawat bisa cepat sembuh dan ini menjadi ladang amal bagi semua petugas medis di RSUZA untuk masuk surga.
Seorang pananggung jawab pengelola ruang pinire RSUZA, dr Novita Sp THT yang dikonfirmasi Serambinew.com, Kamis (6/5/2021) terkait keluhan layanan keluarga pasien covid dan saran perbaikan yang disampaikan bekas keluarga pasien covid yang pernah dirawat di ruang pinere mengatakan, masukan yang diberikan anggota DPRA dan keluarga pasien covid 19, diterima yang sifatnya konstruktif dan membangun.
"Terima kasih atas perhatiannya," kata Novi.
Novi menegaskan, layanan medis yang diberikan kepada pasien covid-19 yang baru masuk maupun yang sedang dirawat, sudah sesuai standar layanan pasien covid yang dibuat Kemenkes untuk seluruh Indonesia.
Semua petugas sudah diberikan juklak dan juknis medis untuk melayani pasien covid, baik untuk pengamanan dirinya maupun penyembuhan pasien.
Novi mengakui, jumlah petugas medis/perawat dan dokter yang tersedia, jauh di atas jumlah tambahan pasien covid yang masuk.
Kondisi ini, bisa saja membuat layanan yang diberikan petugas medis, belum sesuai harapan keluarga pasien.
“Namun begitu, semua pasien covid yang masuk IGD dan ruang pinire covid 19, dilayani sesuai SOP,”ujar Novi.
Contohnya pada pagi kemarin, jumlah pasien covid di ruang Pinere dan Ricu sebanyak 58 orang, sorenya sudah bertambah menjadi 62 orang, sementara petugas medis dan dokter yang bertugas tetap.
"Penambahan petugas medis dan dokter sudah kita lakukan, tapi karena jumlah pasien yang masuh pada bulan ini, terus bertambah, membuat perawat dan dokter jadi kelelahan. Namun begitu, mereka kami lihat masih tetap bersemangat melayani pasien agar bisa cepat sembuh," ujarnya.
Ketua Ombusman Aceh, Dr Taqwaddin yang dimintai tanggapannya terkait layanan pasien covid di RSUZA mengatakan, menurutnya sudah dilayani sesuai standar yang berlaku di Indonesia.
Hal ini kami sampaikan, kata Taqwaddin, keluarganya juga ada yang sedang dirawat di ruang Pinire. Layanan yang diberikan perawat dan dokter yang bertugas di ruangan berjalan sesuai SOP.
Keluhan keluarga pasien covid, kata Taqwaddin, tetap saja ada. Namanya mengurus dan meyalani orang sakit yang jumlahnya banyak, pasti ada yang maksimal dan ada yang belum.
Keluhan yang objektif bisa dijadikan bahan perbaikan ke depan bagi manajemen RSUZA dan pengeloa IDG dan ruang Pinire. Sedangkan yang subjektif, jangan diambil hati.
Untuk peningkatan layanan, kata Taqwaddin, pihak manajemen RSUZA, perlu terus memantau dan mengawasi kondisi perkembangan layanan dan jumlah pasien yang masuk, serta kondisi kesehatan perawat dan dokternya.
Misalnya, rasio petugas medis dan dokter, dengan pasien yang masuk, disesuaikan dengan rasionya.
Agar perawat dan dokernya, tidak mengelami penurunan kesehatnnya. Perangkat kerja dokter dan perawat, terus ditingkatkan, begitu juga penyediaan obat.
Jangan sampai kendor dan lepas angin, seperti kata Sekda Aceh Taqwallah, setiap dalam pertemuan rapat dengan PNS.
“Layanan penyembuhan pasien covid harusnya menjadi hal utama bagi petugas medis dan pihak manajemen RSUZA, termasuk kesehatan perawat dan dokter yang tangani pasien covid,” ujar Taqwaddin Husin.(*)