Luar Negeri
Erdogan Sebut Israel Teroris, Dunia Arab Kutuk Israel Serang Jamaah Palestina di Masjid Al-Aqsa
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menyebut Israel teroris atas bentrokan polisi dan warga Palestina di Yerusalem.
SERAMBINEWS.COM, ANKARA - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menyebut Israel teroris atas bentrokan polisi dan warga Palestina di Yerusalem.
Pernyataannya muncul setelah lebih dari 200 orang terluka dalam kericuhan antara warga dan polisi anti huru-hara di kompleks Masjid Al-Aqsa.
Insiden terbaru itu merupakan puncak dari pekan gerakan massa yang terjadi baik di Kota Tua maupun Tepi Barat.
"Israel, negara teroris jahat yang menyerang Muslim di Yerusalem secara biadab tanpa etika," sembur Erdogan.
Mantan Wali Kota Istanbul itu menyerukan kepada semua negara, khususnya PBB, untuk "menghentikan persekusi ini".
Dilansir AFP Sabtu (8/5/2021), sebelumnya di Twitter dia sudah melancarkan kecaman atas bentrokan tersebut.
"Kami sangat mengecam serangan di Masjid Al-Aqsa, yang sayangnya selalu terjadi setiap Ramadhan," keluh Erdogan.
"Kami akan terus berada di sisi saudara dan saudari kami di Palestina dalam setiap kesempatan," tambahnya.
Pada Jumat (7/5/2021), Kementerian Luar Negeri Turki meminta Israel untuk menghentikan tindakan agresif dan provokasi.
Respons itu berlanjut dengan demonstrasi yang dilakukan 300 orang di depan Konsulat Israel di Istanbul.
Relasi dua negara merenggang sejak 2010, ketika pasukan Israel menyerang armada kapal kecil yang mencoba menerobos blokade di Gaza.
Pada 2018, Ankara memanggil pulang duta besarnya setelah kabar kematian seorang pengunjuk rasa Palestina.
Dunia Arab Kutuk Polisi Israel Serang Jemaah Palestina di Masjid Al-Aqsa
Badan-badan Arab di seluruh Timur Tengah secara luas mengutuk kekerasan polisi Israel selama bentrokan dengan jemaah di Masjid Al-Aqsa pada Jumat (7/5/2021), seperti yang dilansir dari The Jerusalem Post pada Sabtu (8/5/2021).
Gerakan Islam di Israel
