Berita Luar Negeri
AS dan NATO Tarik Pasukan dari Afghan, Ternyata Untuk Dikerahkan Ke Negara Ini, Bisa Picu Ketegangan
Tepat pada tanggal 1 Mei lalu, AS dan NATO resmi memulai penarikan pasukan mereka dari tanah Afghanistan
AS dan NATO Tarik Pasukan dari Afghan, Ternyata Untuk Dikerahkan Ke Negara Ini, Bisa Picu Ketegangan dengan Rusia
SERAMBINEWS.COM - Tepat pada tanggal 1 Mei lalu, AS dan NATO resmi memulai penarikan pasukan mereka dari tanah Afghanistan.
Kini beredar kabar bahwa pasukan AS yang ditarik dari Afghanistan tersebut akan dialihkan ke perbatasan Rusia.
Mengutip pejabat militer terkait, Wall Street Journal melaporkan bahwa AS akan lebih memilih untuk mengerahkan kembali pasukan dan peralatan yang keluar dari Afghanistan ke Uzbekistan atau Tajikistan.
Saat ini Tajikistan adalah anggota penuh dari aliansi Organisasi Perjanjian Keamanan Kolektif (CSTO) yang dipimpin Rusia.
Baca juga: Gagal Dapatkan Jet Tempur F-35 AS Akibat Beli Senjata Rusia, Kini Turki Produksi Jet Tempur TF-X
Sementara Uzbekistan, yang menangguhkan keanggotaannya dalam aliansi tersebut pada tahun 2012, tetap mempertahankan hubungan ekonomi dan keamanan yang kuat dengan Rusia.

AS mulai membina hubungan keamanan dengan Tajikistan dan Uzbekistan pada tahun 90-an setelah pecahnya Uni Soviet.
AS sempat mengerahkan pasukan di sebuah lapangan udara di Kulob, Tajikistan pada tahun 2001.
Baca juga: Kabur Saat Disergap Polisi, Satu Pencuri Lembu Ditembak, Tiga Masih DPO
Antara tahun 2001 dan 2005, AS merotasi sekitar 7.000 tentaranya di lapangan terbang Karshi-Khanabad di Uzbekistan selatan.
Sayangnya, pemerintah Uzbekistan memaksa pasukan AS untuk pergi setelah kerusuhan sipil pada tahun 2005.
Organisasi non-pemerintah yang terlibat diduga telah disponsori dan didukung oleh AS.
Selain dua wilayah tersebut, AS uga memiliki fasilitas militer utama di Pangkalan Udara Manas di Kyrgyzstan antara 2001 dan 2014.
Baca juga: Merampok dan Membunuh Nenek, Cucu di Aceh Tamiang Divonis 9,6 Tahun, Rekannya 7 Tahun Penjara
AS menggunakannya untuk mengangkut pasukan masuk dan keluar Afghanistan.
Berusaha memanfaatkan konflik
Tajikistan dan Kyrgystan bulan lalu mengalami bentrokan perbatasan yang menewaskan sedikitnya 56 orang dan membuat lebih dari 40.000 warga sipil mengungsi.