Berita Internasional

Gembong Narkoba Ini Dianggap Pahlawan bagi Sebagian Masyarakat Kolombia, Ini yang Dilakukannya

Di puncak kejayaan Escobar, kartelnya memasok 80 persen kokain di seluruh dunia.

Editor: Ibrahim Aji
Rebelcircus
Pablo Escobar dan uang Bergepok-gepok 

Namun, setelah dua tahun menjabat, ia mengundurkan diri usai bisnis gelapnya dibeberkan politisi yang juga Menteri Kehakiman Kolombia, Rodrigo Lara.

Belakangan, Lara ditembak dalam sebuah insiden di jalan atas perintah Escobar.

Escobar juga pernah menawarkan diri untuk membayarkan utang Kolombia sebesar 10 miliar dollar AS.

Syarat, pemerintah menghapus perjanjian ekstradisi dengan Amerika Serikat (AS).

Baca juga: Gawat! Ruang Rawat Pasien Covid-19 di RSUZA Penuh, Dokter Akui Situasi Saat Ini Lebih Parah

Konon, Escobar juga mati-matian agar tidak berakhir di penjara Paman Sam karena tuduhan sebagai pengedar narkoba di AS.

Dia disebut-sebut mendanai gerakan komunis Kolombia, M-19, untuk menyerang Mahkamah Agung untuk menekan pemerintah.

Presiden Cesar Gaviria Trujillo mengerahkan polisi dan tentara untuk menghabisi Kartel Medellin.

Bentrokan aparat keamanan dan kartel berakhir dengan jatuh korban ribuan orang di kedua belah pihak.

Upaya lain Pablo Escobar agar tidak diekstradisi ke AS adalah menawarkan dirinya untuk dipenjara di La Catedral, sebuah penjara yang dibuatnya sendiri.

Pemerintah Kolombia pun setuju. Namun, alih-alih penjara, La Catedral lebih terlihat sebagai tempat hiburan.

Baca juga: VIDEO Terjaring Operasi PPKM, Puluhan Pelanggar di Swab Antigen, Pemilik Cafee Diberi Teguran

Pada tahun 1992, pemerintah mengerahkan ribuan tentara dan ratusan pasukan khusus menyerbu penjara.

Itu dilakukan setelah terjadi insiden pembunuhan sesama anggota kartel di dalam penjara La Catedral.

Escobar sendiri diketahui masih menjalankan bisnis gelapnya dari penjara.

Kemudian, suatu ketika ia berhasil melarikan diri dari panjara. Sejak itu, pemerintah melakukan perburuan besar-besaran terhadapnya.

Setelah perburuan terhadap Escobar dilakukan berbulan-bulan, gembong narkoba terkaya itu ditemukan di tempat persembunyiannya di Medellin.

Baca juga: Warga Gunung Meriah Dominasi Kasus Covid-19 di Aceh Singkil, Begini Datanya

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved