Berita Bisnis
Jelang Lebaran, Harga Emas Naik Rp 60.000/Mayam, Transaksi Meningkat 90 Persen
Harga emas di Banda Aceh, Selasa (11/5/2021), berada di angka Rp 2.720.000/mayam, belum termasuk ongkos buat.
Penulis: Mawaddatul Husna | Editor: Saifullah
Laporan Mawaddatul Husna | Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH – Harga emas di Banda Aceh, Selasa (11/5/2021), berada di angka Rp 2.720.000/mayam, belum termasuk ongkos buat.
Angka ini naik dari satu minggu yang lalu yang sempat menyentuh Rp 2.680.000/mayam, belum ongkos buat.
Artinya ada kenaikan harga ‘si kuning’ tersebut sebesar Rp 60.000/mayam.
Pedagang Emas di Jalan Tgk Chik Pante Kulu, Banda Aceh, Murizal kepada Serambinews.com mengatakan, kenaikan harga emas ini disebabkan beberapa factor.
Di antaranya karena dolar Amerika Serikat jatuh terhadap mata uang dunia lainnya.
Baca juga: Awas! Hati-hati Melintasi Jalan Blangkejeren-Kutacane, Bahaya Mengintai Terutama di Kawasan Ini
Baca juga: Pemuda Lancok-Lancok Bireuen Santuni Anak Yatim dan Kaum Dhuafa
Baca juga: Jelang Lebaran, Bank Aceh Syariah Pastikan Layanan 307 Unit ATM Optimal
Kemudian, angka pengangguran di Amerika Serikat makin meningkat, dan wabah Virus Corona secara global juga belum stabil.
“Diprediksi untuk harga stabil tidak mungkin. Kemungkinan harga emas naik lebih besar daripada harganya turun karena kebutuhan emas sangat tinggi sedangkan angka produksi emas kurang,” sebutnya.
Di samping itu, ulas Murizal, para investor juga banyak yang borong emas untuk investasi.
Sehingga emas langka di pasar dunia menyebabkan dampak terhadap ketersediaan emas yang juga langka di tingkat domestik.
Sementara untuk transaksi yang terjadi di Banda Aceh pada awal bulan Ramadhan, daya beli masyarakat meningkat.
Baca juga: Anak dan Ibu Ditemukan Bersimbah Darah, Tewas dalam Kondisi Bertumpuk, Sempat WA Adik Ipar Minta Ini
Baca juga: Keluarga Tak Mampu Mengkremasi, Puluhan Mayat Pasien Covid-19 Dibuang di Sungai Gangga
Baca juga: Rocky Gerung Kenang Tengku Zulkarnain Sosok Luar Biasa: Kita Menunggu Ada Simpati dari Istana
Namun memasuki pertengahan puasa agak sepi, sebab ada kebutuhan lain yang harus dipenuhi.
“Tapi menjelang lebaran ini daya beli meningkat sekitar 90 persen meskipun harga tinggi masyarakat Aceh tetap membelinya untuk dipakai saat lebaran,” urai dia.
Pembeliannya bervariasi mulai mayam kecil hingga besar. Rata-rata perhiasan yang dipilih gelang, kalung, cincin, dan rantai tangan,” sebutnya.(*)