Berita Aceh Besar

Hasil Riset Tim Patriot UGM, Kemiri Jantho Miliki Kandungan Minyak Melimpah

Nilai olah kemiri yang dihasilkan oleh para petani di daerah transmigrasi Jantho dapat meningkatkan nilai jual yang sangat signifikan

Editor: mufti
Serambinews.com/HO
FOTO BERSAMA - Tim Ekspedisi Patriot UGM melakukan foto bersama saat menyerahkan piagam penghargaan usai kegiatan FGD di Aula Bupati Aceh Besar, Kamis (13/11/2025) lalu. 
Ringkasan Berita:
  • Patriot UGM bersama Kementerian Transmigrasi melakukan FGD tentang desain pengembangan komoditas unggulan di kawasan transmigrasi Jantho.
  • Dari hasil riset yang dakukan, temuan utama berupa kemiri dari Jantho, Kutacane, dan Sulawesi memiliki ciri-ciri dan karakteristik yang sama
  • Chairul Nizar, menyebutkan, pembangunan infrastruktur di kawasan transmigrasi memiliki tantangan berupa pendanaan dan permodalan. 

SERAMBINEWS.COM, JANTHO - Patriot Universitas Gadjah Mada (UGM) bersama Kementerian Transmigrasi melakukan Forum Group Discussion (FGD) tentang desain pengembangan komoditas unggulan di kawasan transmigrasi Jantho.

FGD itu dilaksanakan di Aula Kantor Bupati Aceh Besar, Kamis (13/11/2025). Ketua Tim Output 2 Ekspedisi Patriot Jantho, Mukhlis SE MAcc, mengatakan, komoditas unggulan sudah menghasilkan produk pengolahan seperti kemiri bubuk dan minyak kemiri yang telah diuji secara terstandarisasi laboratorium.

“Dari hasil riset yang kami lakukan, temuan utama berupa kemiri dari Jantho, Kutacane, dan Sulawesi memiliki ciri-ciri dan karakteristik yang sama,” katanya kepada Serambi, Senin (17/11/2025).

Menurutnya, nilai olah kemiri yang dihasilkan oleh para petani di daerah transmigrasi Jantho dapat meningkatkan nilai jual yang sangat signifikan dengan berbagai produk turunannya.

Namun, kata Mukhlis, dalam membuat suatu ekosistem pengolahan kemiri membutuhkan suatu kelembagaan yang membuat suatu sistem industrialisasi terpadu. Tak hanya itu, diperlukan kompetensi SDM, modal, dan teknologi supaya mencapai nilai efisiensi. “Infrastruktur memiliki peran penting seperti sara dan prasarana produksi dan pengolahan. Ini perlu diperjuangkan,” ujarnya.

Sementara itu, Dosen Prodi Pengembangan Produk Agroindustri Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada, Sonia Dora Febri Esa STP MSc, mengatakan, dari hasil uji laboratorium hasil kemiri Jantho, ditemukan banyaknya kandungan minyak yang melimpah dari hasil kemiri yang ditanam oleh petani.

“Hasil olahan kemiri dengan konsep zero waste yaitu dengan memanfaatkan semua bagian dari komoditas kemiri dengan tak hanya bijih kemirinya saja,” ujarnya.

Menurutnya, dalam meningkatkan nilai jual kemiri, perlu meningkatkan nilai ekonomi hingga 17 kali lipat. Sehingga pihaknya mengusulkan dalam pengolahan kemiri membentuk suatu living lab dari pemerintah, akademisi, swasta (usaha), dan masyarakat. 

Butuh Dukungan Pemerintah

“Perlu adanya dukungan pemerintah berupa legitimasi dan pembinaan, Bantuan investasi  alat dan mesin, pelatihan dan pendampingan terhadap UMKM pengolah. Inovasi bukan tentang kemiri, namun tentang masa depan petani dan keunggulan daerah,” pungkasnya.

Kepala Bidang Penyiapan Kawasan dan Pembangunan Pemukiman Transmigrasi Disnakermobduk Aceh, Chairul Nizar, menyebutkan, pembangunan infrastruktur di kawasan transmigrasi memiliki tantangan berupa pendanaan dan permodalan. 

Saat ini Pemerintah provinsi Aceh memiliki keterbatasan anggaran, sehingga pengembangan kawasan dapat menjadi tantangan baru. “ Program trans patriot merupakan wujud Kerjasama dan keterlibatan akademisi sebagai pilar  utama dalam keseriusan kementerian transmigrasi dalam mengevaluasi serta  mengembangkan Kawasan transmigrasi,” pungkasnya.(iw)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved