Berita Banda Aceh

Jumlah Penumpang Kapal Ke Sabang Menurun Drastis Jelang Idul Fitri

Jumlah penumpang kapal yang naik KMP BRR maupun KMP Aceh Hebat 2, dari Pelabuhan Ulee Lhue ke Pelabuhan Balohan Sabang, menurun drastis jelang lebaran

Penulis: Herianto | Editor: Muhammad Hadi
SERAMBINEWS.COM/HERIANTO
Suasana sepi di pelabuhan penyeberangan Ulee Lheue Banda Aceh. Diambil pada hari Selasa (11/5/2021), pukul 13.00 WIB, saat KMP Aceh Hebat 2, mau berlayar ke Sabang. Jumlah menumpang kapal ke Sabang menurun jelang Idul Fitri 2021 

Laporan Herianto | Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Jumlah penumpang kapal yang naik KMP BRR maupun KMP Aceh Hebat 2, dari Pelabuhan Ulee Lhue ke Pelabuhan Balohan Sabang, menurun drastis menjelang lebaran Idhul Fitri 1442 Hijjriah ini.

“Pada hari Senin (10/5/2021) kemarin, jumlah penumpangnya hanya berkisar 139 - 169 orang, atau sebesar 42 – 55 persen dari kapasitas tempat duduk kapal yang tersedia sebanyak 250 – 400 orang penumpang,” kata Kepala Bidang Pelayaran Dinas Perhubungan Aceh, Al Qadri yang didampingi Koordinator Pengelola Pelabuhan Penyeberangan Ulee Lhue, Fahrial kepada Serambinews.com, Selasa (11/5/2021) di Pelabuhan Penyeberangan Ulee Lheue, Kota Banda Aceh.

Fahrial mengatakan, penurunan jumlah penumpang kapal ke Sabang mulai hari Senin (10/5/2021) kemarin.

Baca juga: Gadis Cantik Dibakar Pacar Meninggal, Ayah: Saya Tertipu, Lelaki Mendekati Anak Saya Berhati Iblis

Pada hari Sabtu dan Minggu, jumlah penumpang kapal BRR dan Aceh Hebat 2 ke Sabang, masih cukup banyak, untuk satu kali pelayaran, jumlah penumpangnya 200 – 250 orang.

Tapi mulai hari Senin kemarin, langsung turun menjadi 139 – 169 orang, untuk satu kali pelayaran.

Begitu juga jumlah penumpang dari Pelabuhan Balohan Sabang ke Pelabuhan Ulee Lheue, Banda Aceh,  sekitar 130 – 150 an orang.

Hal yang sama juga terjadi untuk penumpang kapal cepat.

Di Pelabuhan Ulee Lhue ada tiga unit kapal cepat, dua diantaranya beroperasi, tapi jumlah penumpangnya sedikir 60 – 80 orang, dari kapasitas tempak duduk yang tersedia 200 – 250 orang.

Baca juga: Warga India Pakai Ek dan Iek Lumo Untuk Lawan Covid-19, Setelah Kering Peluk Sapi, Dokter Khawatir

Karena jumlah penumpang yang naik kapal cepat menurun drastis, kata Fahrial, pihak perusahaan kapal cepat, untuk lebaran pertama Kamis (13/5/2021), mereka stop berlayar, satu hari penuh dan baru kembali beroperasi pada lebaran ke dua, Sabtu (15/5/2021).

Sedangkan KMP BRR dan KMP Aceh Hebat 2, di lebaran pertama tetap beroperasi, tapi jadwal keberangktannya setelah usai pelaksanaan shalat Idhul Fitri 1442 Hijjrian, yaitu pukul 10.00 WIB dan balik ke Sabang pukul 12.00 WIB.

Pada leberan kedua jadwal operasinya normal pukul 08.00 WIB dan 14.00 WIB, baik untuk rute pelayaran ke Balohan Sabang maupun Ulee Lheue, Banda Aceh.

Fahrial mengatakan, kenapa jelang dua hari lebaran Idhul Fitri 1442 Hijjriah tahun ini, jumlah penumpang kapal lambat maupun kapal cepat ke Sabang menurun drastis.

Hal ini pengaruh penutupan daerah perbatasan Aceh – Sumut sejak tanggal 6 – 17 Mei 2021 mendatang, dalam masa mudik lebaran.

Baca juga: Pemko Sabang Himbau Pengelola Transportasi Laut Terkait Penerapan Protokol Kesehatan

Dua tahun lalu, sebelum ada pandemi covid 19, ungkap Fahrial, dua hari menjelang lebaran, banyak orang dari luar Aceh, terutama dari Medan, yang datang ke Sabang untuk liburan panjang.

Pada masa itu, hotel dan tempat penginapan yang ada di Sabang, penuh di boking orang dari luar Aceh yang datang ke Sabang.

Tahun ini, suasana kunjungan ke Sabang tetap ramai, tapi tamunya datang mulai lebaran kedua, dimana masyarakat daratan Aceh.

Mulai dari Pidie, Aceh Besar dan Banda Aceh, selesai melaksanakan silaturrahmi Idhul Fitri bersama keluarga di hari lebaran pertama, pada hari lebaran kedua, mereka akan pergi ke Sabang, untuk liburan hari raya.

Informasi ini diterima, kata Fahrial, dari sejumlah pengusaha hotel dan penginapan yang ada di Sabang, menyatakan mulai hari lebaran kedua, penginapannya sudah terbooking 75 – 80 persen, dari jumlah kamar yang tersedia.

Baca juga: Gagal Dapatkan Jet Tempur F-35 AS Akibat Beli Senjata Rusia, Kini Turki Produksi Jet Tempur TF-X

Kepla Bidang Pelayaran Dishub Aceh, Al Qadri mengatakan, penutupan arus transportasi penumpang di daerah perbatasan Aceh – Sumut, tujuannya untuk menyetop  terjadinya penumpukan orang dalam satu kawasan dengan jumlah yang sangat banyak dan  bisa menjadi daerah klaster baru penularan covid 19.

Kebijakan itu diambil pemerintah, kata Al Qadri, untuk masyarakat juga, agar pasca liburan lebaran Idhul Fitri 1442 Hijjriah ini, jumlah pasien covidnya tidak melonjak terlalau tinggi, akibat dari penumpukan orang dalam satu kawasan wisata dan lainnya yang akan memudahkan penularan covid 19.

Jadi, kata Al Qadri, pengalaman buruk di negara India, jangan sampai terjadi di Indonesia dan Aceh.

Karena itu, pemerintah menutup daerah perbatasan antar provinsi (Aceh – Sumut) dan membagi wilayah operasi angkutan penumpang umum dalam provinsi.

“ Kalaupun nanti jumlah pasien covidnya bertambah, tapi besarannya masih terkendali, karena jumlah kerumunan orangnya dalam satu kawasan, sudah dibatasi oleh gerakan arus transportasi bus penumpang umum dalam provinsi dan antar provinsi,” ujar Al Qadri.(*)   

Baca juga: Daging Meugang di Langsa Dijual Rp 140 Ribu -150 Ribu Per Kg

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved