Breaking News

Nasib Jasad Warga Korea Utara yang Meninggal dalam Tahanan, Tubuhnya Dijadikan Pupuk Alami

Mayat yang digunakan konon, adalah tahanan politik yang meninggal di tahanan.

Editor: Amirullah
Yahoo Finance
Kim Jong Un sangat takut kotorannya dicuri orang. 

SERAMBINEWS.COM - Negara Korea Utara dikenal memiliki peraturan ekstrem yang diterapkan.

Satu diantaranya sebuah kisah mengerikan lain lagi yang terungkap di Korea Utara baru-baru ini.

Melansir Daily Mirror, Korea Utara dilaporkan menggunakan mayat manusia untuk dijadikan pupuk tanaman.

Laporan itu menyebut bahwa mayat manusia sangat berguna untuk menyuburkan tanaman.

Mayat yang digunakan konon, adalah tahanan politik yang meninggal di tahanan.

Tindakan mengerikan ini dilakukan di seluruh negeri, bahkan di daerah pegunungan dan membuatnya bisa cepat panen baru-baru ini.

Klaim gila itu diungkapkan oleh seorang mantan tahanan yang selamat dari kamp konsentrasi di Kaechon.

Adalah seorang dengan nama samaran Kim-Il-Soon yang mengungkapkannya.

Baca juga: Amerika dalam Posisi Sulit Bersikap, Banyak Pihak Minta Washington Kutuk Israel Secara Terbuka

Baca juga: Bupati Tangkap Basah Camat Purwoasri yang Minta THR ke Desa, Temukan Rp 15 Juta, Begini Kronologis

"Tanahnya sangat subuh, dan pertaniannya berhasil di sana karena tubuh manusia yang terkubur berfungsi sebagai pupuk alami."

"Beberapa penjaga mengatakan, bahwa mereka harus mengubur mayat secara merata di seluruh tanah hingga membuahi seluruh area," katanya.

"Salah satunya mereka juga menguburnya di pegunungan," jelasnya.

"Suatu hari ada anak sedang kencing di pegunungan dan melihat tangah mecuat mereka lupa untuk menguburnya dengan benar," paparnya.

Kim-Il-Soon secara terang-terangan berani membongkar semuanya kepada Komite Hak Asasi di Korea Utara (HRNK).

Baca juga: Covid-19 di India, Seorang Pria Potong Lidah untuk Persembahan Agar Dewa Terkesan & Hentikan Pandemi

Dia mengatakannya, setelah berhasil melarikan diri dan kini berada di Korea Selatan.

Bukti nyata semakin jelas setelah, petugas mencatat bahwa kamp penjara itu juga tidak memiki tempat kremasi melalui citra satelit.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved