Update Corona di Banda Aceh
Hari Ini, Pasien Positif Covid-19 di Banda Aceh Bertambah 10 Orang
Hari ini, Minggu (16/5/2021) pasien posien positif Covid-19 di Kota Banda Aceh bertambah 10 orang. Sebelumnya berjumlah 2.863 kini bertambah...
Penulis: Asnawi Luwi | Editor: Jalimin
Laporan Asnawi Luwi |Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Hari ini, Minggu (16/5/2021) pasien posien positif Covid-19 di Kota Banda Aceh bertambah 10 orang. Sebelumnya berjumlah 2.863 kini bertambah menjadi 2.873 orang. Sementara itu, pasien terkonfirmasi positif Covid-19 yang meninggal dunia dari 101 orang menjadi 102 orang.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Banda Aceh, Lukman SKM MKes, kepada serambinews.com, Minggu (16/5/2021) mengatakan, berdasar data hari ini, pasien terkonfirmasi positif Covid-19 bertambah 10 orang dari sehari sebelumnya, Sabtu (15/5/2021) bertambah 12 orang.
Seperti diketahui, Pasien terkonfirmasi virus corona (Covid-19) di Kota Banda Aceh terus meningkat mencapai 2.863 orang dan meninggal dunia mencapai 101 orang.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Banda Aceh, Lukman SKM MKes kepada serambinews,com dalam rilisnya, Sabtu (15/5/2021) mengatakan, berdasarkan data Sabtu (15/5/2021) pasien terkonfirmasi positif Covid-19 bertambah 12 orang menjadi total 2.863 orang.
Sementara itu pasien positif Covid-19 yang meninggal dua selama dua hari ini meningkat dari 99 orang menjadi 101 orang.
Kata Kadiskes Kota Banda Aceh, Lukman, untuk mengantisipasi penyebaran virus corona di tengah masyarakat khususnya pada lebaran Idul Fitri 1442 Hijriah, masyarakat diharapkan dapat disiplin mengikuti protokol kesehatan (Protkes) Covid-19 dengan memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan pakai sabun.
Sementara itu, secara terpisah Pengamat Kebijakan Publik Aceh, Dr Nasrul Zaman MKes, mengatakan, sejak Satgas Covid-19 dibentuk, upaya edukasi masyarakat untuk peningkatan kesadaran melakukan protokol kesehatan (Protkes) Covid-19 nyaris tidak dilakukan secara bottom up dan penegakan aturan prokes yang dinilai lemah oleh Pemerintah Aceh dan pemerintah kabupaten/kota di Aceh.
Kata Nasrul Zaman MKes, Satgas lebih banyak melakukan program kampanye lini atas seperti spanduk, baliho, radio dan lainnya dibanding melakukan pemberdayaan masyarakat melalui komunitas, ormas, OKP dan tokoh agama yang terintegrasi dan komprehensif.
Selain itu, menurut Nasrul Zaman, pesan-pesan pada spanduk dan alat peraga lainnya yang tidak mudah dibaca, sulit dipahami dan penggunaan bahasa yang hampir sama pada seluruh lapisan masyarakat menjadi nilai minus tersendiri.
Misalnya spanduk bagi siswa SD dan warga di masjid-masjid tulisan dan bentuknya sama, di baliho tulisannya kecil-kecil dan tidak menarik serta banyak kelemahan lainnya dari sisi kampanye media.
Kesadaran adalah kunci dalam menurunkan angka Covid-19 jadi seyogianya jika hendak meningkatkan kesadaran warga untuk taat Prokes Covid-19 termasuk penggunaan masker maka yang harus dilakukan adalah edukasi warga secara massif yang menggunakan seluruh saluran formal dan informal organisasi dan kelompok warga masyarakat yang ada dan tumbuh di kehidupan sehari hari.
Ia melihat, untuk Aceh yang memposisikan tokoh agama sebagai panutan dan sangat dipatuhi warga, kelompok tokoh ini belum pernah diberdayakan oleh Pemerintah Aceh untuk kampanye peningkatan kesadaran kepatuhan Prokes Covid-19.
"Disamping penegakan hukum yang dilakukan tidak sepenuh hati dan terkesan malu-malu untuk bertindak tegas dan terukur," ujar Nasrul Zaman MKes.(*)
Baca juga: Kelompok HAM Bersama AS, Inggris dan Jerman Menuduh China Terus Menindas Muslim Uighur
Baca juga: Tak Bisa Tunjukkan Surat Antigen, Petugas Suruh Putar Balik 3 Unit Kendaraan dari Sumut
Baca juga: Kunjungi Aceh, Menteri Bahlil Lahadalia Sebut Investasi Blok B dan UEA Akan Dieksekusi