Konflik Palestina
Israel Bom Rumah Pemimpin Hamas di Gaza, Netanyahu Sebut Serangan ke Palestina Masih Berlanjut
Militer Israel mengatakan telah mengebom rumah pemimpin politik kelompok Palestina Hamas dalam gelombang serangan udara di Jalur Gaza.
SERAMBINEWS.COM - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berikrar untuk "terus membalas dengan kuat" terhadap serangan roket saat pertikaian melawan Palestina di Gaza memasuki hari ketujuh.
Serangan udara Israel di Gaza menewaskan sedikitnya tiga warga Palestina pada Minggu (16/5/2021) pagi, kata pejabat kesehatan seperti dikutip Serambinews.com dari laman BBC Indonesia.
Sementara itu, kelompok Palestina, Hamas, menembakkan roket ke arah Tel Aviv, menyebabkan orang-orang di sana melarikan diri ke tempat perlindungan.

Komunitas internasional telah menyerukan diakhirinya konflik yang meningkat.
Sejak pertempuran dimulai pada Senin, sedikitnya 141 orang telah tewas di Gaza, termasuk 39 anak-anak dan 22 perempuan, menurut kementerian kesehatan Palestina.
Sementara sepuluh orang, termasuk dua anak, tewas akibat serangan Hamas di Israel, kata pejabat Israel.
Rumah yang 'berfungsi sebagai infrastruktur militer' Hamas
Sementara itu militer Israel mengatakan telah mengebom rumah pemimpin politik kelompok Palestina Hamas dalam gelombang serangan udara di Jalur Gaza.
• Kisah Kutukan Ariel Sharon, Jenderal Israel Pembantai Rakyat Palestina 8 Tahun Hidup Koma & Membusuk
• David Ben Gurion, Sosok Pendiri Negara Israel yang Menyerukan Orang Yahudi Bermigrasi ke Palestina
Mereka merilis video bom yang meledak yang dikatakan telah menghantam rumah Yehiya Sinwar, pemimpin kelompok itu di wilayah tersebut.
Militer Israel mengatakan Yehiya Sinwar dan saudaranya Muhammad Sinwar, disebut sebagai kepala logistik dan tenaga kerja untuk Hamas.
Kedua tempat tinggal itu dikatakan "berfungsi sebagai infrastruktur militer" untuk Hamas.
Sumber lokal mengkonfirmasi kepada media bahwa rumah pemimpin Hamas telah dibom. Belum ada laporan langsung tentang nasib kedua bersaudara itu.
Beberapa serangan udara mengguncang Kota Gaza pada malam hari, dengan lusinan orang dilaporkan hilang tertimbun reruntuhan rumah, kata wartawan BBC Rushdi Abualouf.
"Saya tidak pernah meliput serangan udara dengan intensitas seperti itu,, ledakan ada di mana-mana di Gaza, ada kesulitan dalam berkomunikasi dengan pejabat untuk mengetahui di mana serangan itu," katanya di Twitter.
"Bangunan tempat saya tinggal di bagian barat kota itu berguncang seperti gempa bumi," katanya.
"Kondisi kacau dan anak-anak dan perempuan di gedung yang menampung lebih dari 200 orang itu berteriak histeris."
Sekitar 120 roket diluncurkan oleh Hamas di Gaza terhadap Israel selatan dan tengah semalam, kata militer Israel. Namun tidak ada laporan cedera serius.
Setidaknya 148 orang telah tewas di Gaza, menurut pejabat Palestina, dan Israel telah melaporkan 10 orang tewas.
Apa yang dikatakan Netanyahu?
Berbicara dalam pidato yang disiarkan televisi pada Sabtu malam, Netanyahu mengatakan serangan akan terus berlanjut "selama diperlukan" dan menegaskan bahwa segala kemungkinan telah dilakukan untuk membatasi korban sipil.
"Pihak yang menanggung kesalahan atas konfrontasi ini bukanlah kami, melainkan mereka yang menyerang kami," kata Netanyahu.
Pada hari Sabtu, militer Israel meledakkan blok menara di Kota Gaza yang digunakan oleh media internasional setelah mengeluarkan peringatan untuk mengevakuasi orang-orang yang ada di gedung itu.(*)