Nelayan Hilang
KM Unggul Meulaboh Bersama 3 ABK yang Dilaporkan Hilang Kontak Ditemukan di Perairan Nicobar
Ia belum memperoleh informasi bagaimana kondisi sesungguhnya yang terjadi terhadap kapal KM Unggul tersebut, termasuk kondisi tiga di nelayan di kapal
Penulis: Sadul Bahri | Editor: Ansari Hasyim
Laporan Sa'dul Bahri | Aceh Barat
SERAMBINEWS.COM, MEULABOH - KM Unggul S Meulaboh yang dilaporkan hilang kontak beberapa waktu yang lalu, Senin (17/5/2021) dilaporkan dalam proses penyelamatan di perairan Nicobar, India.
Kapal nelayan yang hilang kontak sejak Kamis (6/5/2021) itu sebelumnya diketahui koordinat terakhir berada di kawasan lintang (lt) 6020409 kawasan perbatasan Aceh-Andaman, Nicobar, India.
Daerah tersebut tentunya berada di perbatasan wilayah Aceh-Indonesia dengan Nicobar, India di atas kawasan laut Sabang sekitar 40 mil.
“Informasi yang sudah kita peroleh saat ini KM Unggul ditemukan di kawasan Nicobar yang saat ini masih dalam proses penyelamatan, mudah-mudahan kapal tersebut segera sampai ke Aceh,” kata Sekjen Panglima Laot Aceh Barat, Nanda Ferdiansyah kepada Serambinews.com, Senin (17/5/2021).
Disebutkan, informasi itu berdasarkan informasi dari radio di tengah laut yang menginformasikan kepada pemilik kapal nelayan tersebut bahwa saat ini sedang dalam proses penyelamatan terhadap KM Unggul tersebut di kawasan Nicobar.
Ia belum memperoleh informasi bagaimana kondisi sesungguhnya yang terjadi terhadap kapal KM Unggul tersebut, termasuk kondisi tiga di nelayan di kapal itu.
Dia berharap 3 orang nelayan itu bisa kembali dengan selamat agar agar keluarga masing-masing tenang nantinya.
Terkait dengan diperoleh informasi ditemukannya kapal tersebut pihak akan terus memantau perkembangan terhadap KM Unggul tersebut.
Namun menyangkut dengan 3 nelayan di kapal tersebut pihaknya belum mengetahuinya.
Sebelumnya KM Unggul Meulaboh dilaporkan hilang kontak sejak Kamis (6/5/2021) lalu di atas kawasan laut Sabang sekitar 40 mil, sehingga akses komunikasi kasi terputus sejak saat itu.
KM Unggul S tersebut dinahkodai oleh Hasan Basri (35) yang merupakan warga Rundeng, Kecamatan Johan Pahlawan, Aceh Barat bersama dengan 2 orang ABK asal Banda Aceh.
Posisi terakhir kapal nelayan itu berada lintas (Lt) 6020409 pada hari Kamis (6/5/2021).
Sejak saat itu pihak Panglima Laot terus membangun komunikasi dengan pihak terkait lainya salah satunya Pos SAR Meulaboh guna melakukan koordinasi dengan pihak lainnya untuk mencari keberadaan kapal yang hilang itu.
Kapal 10 GT tersebut diduga mengalami kerusakan mesin, sehingga menyebabkan alat komunikasi tidak berfungsi secara otomatis.
Pihaknya Panglima Lima Laot setempat menginstruksikan ke semua nelayan yang masih di laut untuk ikut memantau keberadaan KM Unggul S yang hilang kontak tersebut. Pihaknya berharap kapal tersebut bisa ditemukan bersama dengan awak kapal dengan selamat.(*)