Internasional
Mesir Kirim 60 Ton Bantuan Medis ke Jalur Gaza, Kuwait Menyusul
Pemerintah Mesir mengirim 65 ton bantuan medis ke Jalur Gaza, Palestina pada Rabu (19/5/2021). Rumah sakit di Jalur Gaza sangat kewalahan dengan
SERAMBINEWS.COM, KAIRO - Pemerintah Mesir mengirim 65 ton bantuan medis ke Jalur Gaza, Palestina pada Rabu (19/5/2021).
Rumah sakit di Jalur Gaza sangat kewalahan dengan pasien yang mengalami luka-luka, akibat serangan udara Israel.
Persediaan bedah ulai kritis, termasuk perawatan luka bakar.
"Bahkan, ventilator, tangki oksigen dan jarum suntik sudah habis," kata Menteri Kesehatan Jalur Gaza, Hala Zayed.
Dia berkata obat-obatan dan perbekalan medis bantuan Mesir bernilai sekitar 14 juta pound Mesir atau sekitar 900.000 dolar AS.
Sumber mengatakan 26 truk berisi makanan juga telah dikirim ke Gaza.
dDitambah 50 ambulans untuk mengangkut korban luka.
Mesir juga menyatakan akan menyediakan 11 rumah sakit lapangan yang berisi 900 tempat tidur.
Pengiriman tersebut meliputi obat anestesi, antibiotik, analgesik, obat-obatan, salep luka bakar.
Termasuk obat tekanan darah, diabetes, ginjal, penyakit kronis dan dada.
Baca juga: Presiden Mesir Janjikan Bantuan Rekonstruksi untuk Jalur Gaza Sebesar Rp 7,1 Triliun
Khaled Mujahid, juru bicara Kementerian Kesehatan Mesir mengatakan bank darah regional di Sinai Utara dan Ismailia, dan Layanan Transfusi Darah Mesir di Kairo akan membantu Jalur Gaza.
Dimana, akan memasok rumah sakit Palestina dengan kantog darah yang mendesak sesuai kebutuhan.
Dia menambahkan rumah sakit Bir Al-Abd, Al-Arish dan Sheikh Zuweid di Sinai Utara berkapasitas 288 tempat tidur umum.
Ditambah 81 tempat tidur perawatan intensif, 233 dokter dan 44 ventilator.
Khusus untuk warga Palestina yang terluka melalui perbatasan Rafah.
Mujahid mengatakan, bantuan medis telah dikirim ke tiga rumah sakit yang akan bertahan selama tiga bulan.
Dia menjelaskan fasilitas bantuan tersebut didukung oleh 37 tim medis.
Meliputi tim perawatan gawat darurat dan intensif, serta pembiusan, operasi jantung, otak, saraf, tulang, dan vaskular.
Dia mengatakan Kompleks Medis Ismailia dan Rumah Sakit Darurat Abu Khalifa di Ismailia juga menawarkan 385 tempat tidur umum.
Kemudian, 85 tempat tidur perawatan intensif, dan 1.145 dokter dan perawat pasien dari Palestina yang membutuhkan perawatan medis segera.
Baca juga: Presiden Prancis dan Mesir Tekankan Perlunya Menghentikan Permusuhan Palestina-Israel
Ruang operasi pusat telah didirikan di Kementerian Kesehatan untuk menindaklanjuti layanan medis ke Palestina.
Untuk berkomunikasi antara berbagai sektor kementerian dan gubernur, tambah Mujahid.
Israel melancarkan kampanyenya di Jalur Gaza pada 10 Mei menyusul kerusuhan di Yerusalem Timur.
Serangan udara juga menghancurkan satu-satunya laboratorium pengujian COVID-19 di Gaza, kata Kementerian Kesehatan Jalur Gaza.
Sementara itu, Kuwait akan mengirim bantuan darurat ke Jalur Gaza.
Di tengah-tengah serangan oleh pasukan Israel, lapor kantor berita negara KUNA, Rabu (19/5/20210.
Kabinet juga mengutuk tindakan Israel terhadap Palestina yang menyebabkan ratusan orang tewas dan lebih banyak lagi luka-luka.
Praktik kekerasan yang dilakukan oleh Israel merupakan tantangan mencolok bagi semua piagam dan norma internasional.
Perdana Menteri Kuwait Sheikh Sabah Khaled Al-Hamad Al-Sabah mengatakan selama pertemuan mingguan kabinet.
Kabinet meminta komunitas internasional untuk mengambil tindakan guna menghentikan serangan Israel.
Baca juga: Mesir Serukan Gencatan Senjata, Cegah Konflik Israel-Palestina Meluas
Serangan udara Israel telah menewaskan 217 warga Palestina.
Termasuk 63 anak-anak, dan melukai lebih dari 1.500 orang hanya dalam waktu seminggu.
Korban tewas di pihak Israel telah meningkat menjadi 12 orang.
Setelah roket yang ditembakkan Hamas ke wilayah selatan Eshkol menewaskan dua warga negara Thailand yang bekerja di sebuah pabrik, kata polisi.(*)