Video
VIDEO Tradisi Bermain Meriam Bambu "Teut Beude Trieng" di Aceh Barat saat Merayakan Idul Fitri
Pada masa perjuangan, permainan meriam bambu bersifat menghibur dan menyemangati para pejuang Aceh dalam melawan penjajah.
Laporan Yulham | Aceh Barat
SERAMBINEWS.COM, MEULABOH - Meriam bambu merupakan permainan tradisional yang biasanya dimainkan oleh anak–anak dalam rangka memeriahkan bulan puasa menjelang hari raya.
Pada masa perjuangan, permainan ini bersifat menghibur dan menyemangati para pejuang Aceh dalam melawan penjajah.
Dalam bahasa Aceh, permainan meriam bambu ini disebut dengan "te’t beude trieng".
Permainan tradisional ini memang sudah jarang dimainkan, namun sejumlah anak di Desa Alue Raya, Kecamatan Samatiga, Aceh Barat ini masih melestarikannya, seperti terlihat pada malam Idul Fitri 1442 Hijriah, Rabu (12/5/2021).
Anak-anak begitu semangat menyiapkan bahan bahan yang dibutuhkan yaitu sebatang pohon bambu ukuran panjang sekira dua meter.
Lalu batang bambu diberikan lubang di bagian tengah sampai ruas terakhir bagian atasnya untuk dimasukkan minyak tanah dan secarik kain sebagai penahan.
Bambu yang sudah siap lalu dimasukkan minyak tanah secukupnya, kemudian dipanasi dengan serabut kelapa yang dibakar agar minyak tanah menghasilkan uap.
Selanjutnya untuk menghasilkan setiap ledakan maka ditiup lalu disulut dengan api dari lampu pelita (panyot).
Besar dan kecilnya suara yang dihasilkan pun tergantung dari setiap hembusan pemainnya.
Narator: Ardiansyah
Video Editor: Hari Mahardhika