Berita Lhokseumawe
Gerhana Bulan Total Rabu Depan Harus Disambut dengan Ibadah, Ini Penjelasan Ketua NU Lhokseumawe
Gerhana bulan total akan terjadi Rabu depan, 26 Mei 2021 yang tinggal beberapa hari lagi.
Penulis: Saiful Bahri | Editor: Mursal Ismail
Gerhana bulan total akan terjadi Rabu depan, 26 Mei 2021 yang tinggal beberapa hari lagi.
Laporan Saiful Bahri I Lhokseumawe
SERAMBINEWS.COM, LHOKSEUMAWE - Pada tahun 2021, secara kajian ilmu falak akan terjadi empat kali gerhana, yakni dua kali gerhana matahari dan dua kali gerhana bulan.
Dari empat kali gerhana tersebut, hanya satu kali yang bisa disaksikan di Aceh, yakni gerhana bulan total.
Gerhana bulan total akan terjadi Rabu depan, 26 Mei 2021 yang tinggal beberapa hari lagi.
Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Lhokseumawe, Tgk M Rizwan H Ali MA, kepada Serambinews.com, Sabtu (22/5/2021), menjelaskan, peristiwa gerhana bulan total tahun 2021 ini diperkirakan terjadi pada tanggal 26 Mei ini.
Gerhana bulan ini merupakan peristiwa alam yang menunjukkan kebesaran Allah SWT.
Oleh sebab itu, Islam memberikan pedoman kepada umatnya dalam menyikapi peristiwa alam ini dalam bentuk ibadah.
Baca juga: Bocoran Ikatan Cinta Malam Ini Sabtu 22 Mei 2021: Mual Terus, Elsa Cemas Hamil Anak Riki?
Baca juga: Pemkab Aceh Utara Galang Dana Selama Sebulan dari PNS dan Masyarakat Untuk Palestina
Baca juga: Setelah Beberapa Hari Dirawat, Dua Pasien Suspek Covid-19 Meninggal di Ruang Isolasi RSUD Langsa
Imam Al-Ghazali menyebutkan dalam Risalah beliau Hilmah fi al-Makhluqatillah
(Hilmah Penciptaan Makhluk Allah) bahwa banyak sekali hikmah penciptaan matahari, bulan dan seluruh alam semesta.
Hikmah Matahari
Tgk M Rizwan, menjelaskan, kata Imam Al-Ghazali, penciptaan matahari memiliki fungsi dan hikmah yang sangat banyak. Hanya Allah yang mengetahui seluruh hikmah tersebut secara sempurna.
Di antara hal yang diketahui manusia adalah penciptaan matahari membuat manusia dapat membedakan siang dan malam.
Jikalau siang dan malam ini tidak dapat diketahui maka akan terjadi kekacauan dalam urusan-urusan agama.
Sebab, banyak ibadah dikaitkan dengan waktu, pergerakan matahari, bulan, siang dan malam.