Berita Banda Aceh
Besok, Semua Pedagang Kebutuhan Pokok di Peunayong Pindah ke Lamdingin, Begini Sudah Persiapannya
Pasalnya, Pemko Banda Aceh sudah menyediakan tempat di Pasar Al Mahirah dan di Peunayong akan dibangun sebagai pusat kuliner oleh Pemko Banda Aceh.
Penulis: Herianto | Editor: Mursal Ismail
Pasalnya, Pemko Banda Aceh sudah menyediakan tempat di Pasar Al Mahirah dan di Peunayong akan dibangun sebagai pusat kuliner oleh Pemko Banda Aceh.
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Besok, Senin (24/5/2021), semua pedagang kebutuhan pokok di tiga titik kawasan Peunayong sudah harus pindah ke Pasar Al Mahirah, Lamdingin, Banda Aceh.
Pemindahan semua pedagang mulai pedagang ikan, daging, ayam, sayur, bumbu, buah-buahan dan lainnya itu sesuai keputusan sebelumnya.
Pasalnya, Pemko Banda Aceh sudah menyediakan tempat di Pasar Al Mahirah dan di Peunayong akan dibangun sebagai pusat kuliner oleh Pemko Banda Aceh.
Dikonfirmasi Serambinews.com, Minggu (23/5/2021), Kepala Dinas PerindagKop dan UKM Kota Banda Aceh, Muhammad Nurdin mengatakan pemindahan tiga lokasi Pasar Peunayong ke Pasar Al Mahirah itu sudah final.
Pada tahun 2020 lalu, kata Nurdin, setelah peresmian pengoperasian Pasar Al Mahirah, pedagang di pasar ikan, daging, ayam, dan bumbu serta pedagang di Pasar Kartini sudah sempat pindah beberapa bulan ke Pasara Al Mahirah.
Tetapi kemudian mereka minta pindah kembali ke Pasar Peunayong.
Baca juga: Bertambah111 Kasus Baru, Begini Grafik Perkembangan Covid-19 di Lhokseumawe Periode 1-22 Mei 2021
Baca juga: Airlangga Ajak Akademisi Beri Sumbangsih Dalam Penanganan Pandemi dan Pemulihan Ekonomi Nasional
Baca juga: Diduga Alami Serangan Jantung Akibat Kelelahan Bersepeda, Pria 62 Tahun Meninggal Dunia
"Pada saat itu Pak Wali Kota Aminullah Usman masih memberikan toleransi dengan alasan Covid-19," sebutnya.
Setelah Idul Fitri 1442 Hijriah, kata Kadisperindagkop dan UKM Kota itu, Asosiasi pedagang sudah berjanji pada Wali Kota, mereka siap pindah kembali ke Pasar Al Mahirah Lamdingin, Senin, 24 Mei 2021 yang jatuh besok.
"Untuk kali ini, Pemko tidak akan berikan toleransi lagi dan lokasi tiga Pasar di Peunayong itu harus pindah ke Pasar Al Mahirah Lamdingin.
Soalnya fasilitas yang dibutuhkan pedangan di Pasar Al Mahirah Lamdingin sudah kita sediakan.
Pemerintah Aceh juga sudah menghibahkan tanah yang dipakai untuk bagunan Pasar Al Mahirah seluas 2,6 hektare kepada Pemerintah Kota Banda Aceh yang disaksikan Ketua KPK Firli Bahuri beberapa waktu lalu.
Persiapan PDAM Tirta Daroy
Dikonfirmasi Serambinews.com, Direktur Teknis PDAM Tirta Daroy, Irwandi mengatakan untuk mendukung operasional kembali Pasar Al Mahirah, pihaknya telah menyediakan dua unit mobil tangki.
Mobil tangki itu berisi air bersih untuk wudhu dan keperluan lainnya bagi pedagang dan pengunjung.
Di lokasi Pasar Al Mahirah itu, lanjut Irwandi, PDAM Tirta Daroy juga telah membangun reservoir air minum berkapasitas 1.000 m3.
Tujuan dari pembangunan reservoir itu adalah untuk menyediakan air bersih dan air minum untuk kebutuhan di Pasar Al Mahirah 200 m3 dan PPS Kutaradja 800 m3.
"Pada tahun ini, reservoir itu akan dioperasikan dan saat ini kita sedang memasang pipa ukuran 3 inci untuk memasukkan air ke dalam bak reservoir itu secara bertahap," jelas Irwandi.
Pedagang di Lapangan SMEP sudah pindah
Seperti diberitakan sebelumnya, semua atau sekitar 100 pedagang di Lapangan SMEP Peunayong, Banda Aceh, sudah pindah ke Pasar Al Mahirah, Lamdingin, Banda Aceh, Minggu (23/5/2021).
Pemindahan ini sesuai janji mereka sebelumnya kepada Wali Kota Banda Aceh, Aminullah Usman, yakni pindah sebelum tanggal 24 Mei 2021, sehingga kini mereka sudah memenuhi lapak jualan di Pasar Al Mahirah
Ketua Asosiasi Pedagang Lapangan SMEP Peunayong, Suardi alias Asoy Geboy, menyampaikan hal ini kepada Serambinews.com, Minggu (23/5/2021).
“Alhamdulillah, para pedagangan kami yang berjualan di Lapangan SMEP, semuanya sudah pindah ke tempat jualannya yang baru di Pasar Al Mahirah, Lamdingin, Banda Aceh,” kata Suardi.
Suardi menjelaskan, mulai hari ini, Minggu (23/5/2021), Kompleks Pasar Lap SMEP sudah ditutup.
Sedangkan di lokasi baru, yaitu di Pasar Al Mahirah, mereka jualan kelapa kukur, pisang dan sejenisnya.
"Kita tempatkan di lapak dagangan yang telah kita buat dengan ukuran 3 x 3,5 m.
Sedangkan nyak-nyak yang jualan sayur, kita tempatkan di dalam Gedung Pasar Al Mahirah yang sudah ada sebelumnya di dalam kompleks pasar," kata Suardi.
Adi, seorang di antara mereka yang ditanyai alasannya bersedia pindah ke Pasar Al Mahirah, mengatakan kondisi di Pasar Lapangan SMEP juga tidak nyaman lagi bagi mereka.
Pasalnya lapangan parkirnya sempit. Sedangkan di Pasar Al Mahirah Lamdingin, lokasinya sangat nyaman karena tempatnya luas dan lapangan parkirnya lebar.
"Masyarakat yang datang ingin mencari kebutuhan barang bisa langsung melihatnya dari jauh dan lapangan parkirnya lebar.
Kondisi ini bisa memberikan kenyaman bagi masyarakat yang hendak berbelanja kelapa kukur, pisang, bumbu-bumbuan, dan lainnya," kata Adi.
Hal yang sama disampaikan Ani, pedagang kelontong yang sebelumnya di Peunayong dan saat ini sudah pindah ke Pasar Al Mahirah Lamdingin.
Kios kelontong yang diperolehnya di Pasar Lamdingin, berukuran 2 x2 m, tapi suasana pasarnya terlihat lebih nyaman, karena lapangan parkirnya sangat luas.
Ani mengatakan, lokasi Pasar Al Mahirah Lamdingin ini, akan menjadi pasar yang refresentatif dan terpadu, serta ramai dikunjungi.
Pasalnya, tiga lokasi pasar di Peunayong, yaitu pasar ikan, daging, ayam, bumbuan, Pasar Kartini dan Pasar Lapangan SMEP, ditempatkan pada satu tempat dengan luas areal 2,6 hektare di Pasar Al Mahirah.
Letak Pasar Al Mahirah yang dekat dengan Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Kutaradja Lampulo, sehingga sangat terasa anginnya dan kondisi pasar jadi sejuk. (*)