Berita Pidie
Pria Karo Sumut Ucap Syahadat di Masjid Al-Qurban Pidie, Begini Ceritanya Hingga Ia Masuk Islam
Ikrar dua kalimah syahadat diucapkan sebagai pertanda ia memeluk Islam ini berlangsung di Masjid Al-Qurban Kemungkiman Gampong Lhang, Kecamatan Pidie
Penulis: Idris Ismail | Editor: Mursal Ismail
Ikrar dua kalimah syahadat diucapkan sebagai pertanda ia memeluk Islam ini berlangsung di Masjid Al-Qurban Kemungkiman Gampong Lhang, Kecamatan Pidie, Kabupaten Pidie, Minggu (23/5/2021) malam.
Laporan Idris Ismail I Pidie Jaya
SERAMBINEWS.COM,SIGLI - Rio Prananta Karo Sekali (32), pria Desa Bertah, Kecamatan Tiga Panah, Kabupaten Karo, Sumatera Utara atau Sumut mengucap dua kalimah syahadat.
Ikrar dua kalimah syahadat diucapkan sebagai pertanda ia memeluk Islam ini berlangsung di Masjid Al-Qurban Kemungkiman Gampong Lhang, Kecamatan Pidie, Kabupaten Pidie, Minggu (23/5/2021) malam.
Pengucapan dua kalimah syahadat ini dipandu Imam Besar Masjid Al-Qurban, Kemukiman Gampong Lhang, Kecamatan Pidie, Kabupaten Pidie, Tgk Munzir Yusuf didampingi khatib masjid setempat Tgk M Fajri SPdI.
Selain itu, prosesi Rio Prananta resmi menjadi mualaf ini disaksikan ratusan jamaah shalat Isya di masjid tersebut.
Setelah mengucap dua kalimah syahadat, Rio Prananta Karo Sekali pun berganti nama menjadi Muhammad Syawaluddin.
Baca juga: Atta Halilintar Bangun Pesantren di Cikarawng, Ingin Mencetak Santri yang Berjiwa Enterpreneur
Baca juga: Sangat Emosional, Bahkan Seorang Pep Guardiola Tak Mampu Menahan Air Mata saat Mengenang Aguero
Baca juga: Kylian Mbappe Sebut Syarat Bertahan di PSG, Singgung Soal Kemenangan Klub dan Liga Champions
"Saya sudah merantau ke Provinsi Aceh ini selama 10 tahun, perpindahan keyakinan saya dari Kristen Protestan ke Agama Islam ini dikarenakan lingkungan bergaul di Aceh Muslim.
Pergaulan ini yang saya rasa telah memberikan hidayah kepada saya untuk memeluk Islam serta ingin terus mendalami agama Islam ini," kata Muhammad Syawaluddin menjawab Serambinews.com.
Selain itu, kata Syawaluddin, dirinya merasa tersentuh hatinya saat melihat kebersamaan umat Muslim, terutama dalam shalat berjamaah.
"Keyakinan saya terhadap Agama Islam telah mendapat persetujuan dari kedua orang tua di kampung halaman di Desa Bertah, Karo," kata Muhammad Syawaluddin. (*)