Internasional
AS Khawatirkan Kehadiran Militer Rusia dan China di Timur Tengah, Akan Gantikan AS
Amerika Serikat (AS) mulai mengkhawatirkan kehadiran militer Rusia dan China di Timue Tengah.
“Pada saat yang sama, kami adalah kekuatan global dan kami perlu memiliki pandangan global," jelasnya.
"Itu berarti Anda memiliki kemampuan untuk mempertimbangkan dunia secara keseluruhan," ujarnya.
Dalam pertemuan hari Minggu (24/5/20210 para pemimpin Arab Saudi sangat prihatin tentang tinjauan postur militer AS yang sedang berlangsung, kata McKenzie.
Kerajaan itu hampir setiap hari dibombardir oleh milisi Houthi dengan berbagai rudal balistik, rudal jelajah, dan drone kecil.
McKenzie mengatakan pesannya kepada mereka, jumlah pasukan dan senjata tidak sepenting kemampuan keseluruhan dari sistem pertahanan udara dan rudal AS dan Arab Saudi yang terintegrasi di seluruh negeri.
Dan lebih luas lagi, katanya, strategi untuk berbuat lebih banyak di kawasan dengan kehadiran militer yang lebih sedikit dapat mencegah China dan Rusia memanfaatkan kekosongan AS.
“Saya tidak yakin ini benar-benar akan menjadi kesempatan bagi mereka ketika semuanya dikatakan dan dilakukan,” katanya.
Baca juga: Presiden Joe Biden Kutuk Anti-Yahudi, Terus Meluas di Seluruh Wilayah Amerika Serikat
Jumlah pasukan mungkin tidak sama dengan ratusan ribu yang berada di wilayah itu lima hingga tujuh tahun lalu, katanya, tetapi AS akan hadir di wilayah tersebut.
"Saya pikir kami akan memainkan permainan yang sangat cerdas ... untuk memanfaatkan apa yang kami miliki," katanya.
“Amerika Serikat adalah mitra pilihan," jelasnya.
"Hanya ketika opsi itu tidak terbuka, barulah negara-negara akan melakukan melindung diri dan mencari peluang lain,” ungkapnya.(*)