Ingin Mengerjakan Sholat Gerhana Bulan, Berikut Tata Cara Salat Sunah Gerhana Bulan

Umat Muslim disunahkan mengerjakan salat gerhana, baik gerhana matahari maupun gerhana bulan saat fenomena alam ini muncul.

Editor: Nur Nihayati
pixabay.com
Ilustrasi gerhana bulan Full Wolf Moon yang diprakirakan terjadi pada Sabtu, 11 Januari 2020 dini hari. Berikut amalan yang bisa dilaksanakan oleh umat muslim. 

Umat Muslim disunahkan mengerjakan salat gerhana, baik gerhana matahari maupun gerhana bulan saat fenomena alam ini muncul.

SERAMBINEWS.COM - Ingin tahu tata cara mengerjakan sholat gerhana bulan.

Simak penjelasan berikut ini, sholat sunat gerhanan bulan bisa dikerjakan oleh ummat islam.

Umat Muslim disunahkan mengerjakan salat gerhana, baik gerhana matahari maupun gerhana bulan saat fenomena alam ini muncul.

Diketahui di langit Indonesia akan ada fenomena alam Gerhana Bulan Total atau Super Blood Moond, pada Rabu 26 Mei 2021 ini.

Baca juga: Bidan Tewas Ditikam Suami saat Tangani Pasien, Pelaku Tak Terima Digugat Cerai Korban

Baca juga: Ada Rahasia Besar di Ikatan Cinta: Michi Gemes Al Masih Sembunyikan Soal Makam Nindi, Andin ke Panti

Baca juga: Pasca Sah Menjanda, Mantan Istri Kiwil, Rohimah Punya Gandengan Baru, Pria India

Bagi siapa yang ingin mengerjakan salat khusuf gerhana bulan, maka waktu dimulainya yakni saat terjadi gerhana bulan sampai dengan bulan muncul kembali atau sampai bulan tampak secara utuh.

Bacaan niat salat khusuf atau salat gerhana bulan:

أُصَلِّي سُنَّةَ الخُسُوفِ رَكْعَتَيْنِ إِمَامً لله تَعَالَى

Ushalli sunnatal khusuufi rak'ataini lillaaji ta'aalaa

Artinya:

Aku niat shalat sunah gerhana bulan dua rakaat karena Allah Ta'ala.

Tata Cara Shalat Gerhana Bulan

Berikut tata cara pelaksanaan shalat gerhana bulan, dikutip dari kemenag.go.id:

a. Berniat di dalam hati;

b. Takbiratul ihram, yaitu bertakbir sebagaimana salat biasa;

c. Membaca doa iftitah dan berta'awudz, kemudian membaca surat Al Fatihah dilanjutkan membaca surat yang panjang (seperti surat Al Baqarah) sambil dijaharkan (dikeraskan suaranya, bukan lirih).

Sebagaimana terdapat dalam hadits Aisyah: “Nabi Saw. menjaharkan (mengeraskan) bacaannya ketika shalat gerhana.”(HR. Bukhari no. 1065 dan Muslim no. 901).

d. Kemudian ruku sambil memanjangkannya;

e. Kemudian bangkit dari ruku (i’tidal);

f. Setelah i’tidal ini tidak langsung sujud, namun dilanjutkan dengan membaca surat Al Fatihah dan surat yang panjang. Berdiri yang kedua ini lebih singkat dari yang pertama;

g. Kemudian ruku kembali (ruku kedua) yang panjangnya lebih pendek dari ruku sebelumnya;

h. Kemudian bangkit dari ruku (i’tidal);

i. Kemudian sujud yang panjangnya sebagaimana ruku, lalu duduk di antara dua sujud kemudian sujud kembali;

j. Kemudian bangkit dari sujud lalu mengerjakan rakaat kedua sebagaimana rakaat pertama hanya saja bacaan dan gerakan-gerakannya lebih singkat dari sebelumnya;

k. Salam

Gerhana Bulan Total 26 Mei 2021

Dikutip dari laman resmi Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), gerhana bulan kali ini beriringan dengan terjadinya Perige, yakni ketika bulan berada di jarak terdekatnya dengan bumi.

Puncak gerhana terjadi pada pukul 18.18.43 WIB/19.18.43 WITA/20.18.43 WIT dengan jarak 357.464 kilometer dari Bumi.

Sementara itu, puncak Perige terjadi pada pukul 08.57.46 WIB/09.57.46 WITA/10.57.46 WIT dengan jarak 357.316 kilometer dari Bumi.

Oleh karenanya, gerhana bulan ini juga dapat disebut dengan Super Blood Moon mengingat lebar sudutnya yang lebih besar dari 13,77 persen dibandingkan ketika berada di titik terjauhnya (apoge).

Selain itu, durasi fase total gerhana ini cukup singkat yakni 14 menit 30 detik.

Fase-fase (proses) Gerhana Bulan Total yang akan terjadi pada 26 Mei 2021, dikutip dari Siaran Pers BMKG:

1. Fase (P1) Awal Gerhana Bulan mulai pukul 15.46.12 WIB, 16.46.12 WITA, 17.46.12 WIT.

Pada fase ini, gerhana bulan melintas memotong Papua bagian tengah, sehingga pengamat di provinsi Papua dapat menyaksikan seluruh proses terjadinya Gerhana Bulan Total ini.

2. Fase (U1) Gerhana Bulan Sebagian mulai pukul 16.44.38 WIB, 17.44.38 WITA, 18.44.38 WIT.

Gerhana bulan melintas memotong Pulau Sulawesi dan Nusa Tenggara, sehingga pengamat di wilayah Indonesia Timur, Pulau Sulawesi bagian Timur dan Nusa Tenggara Timur dapat menyaksikan kejadian ini.

3. Fase (U2) Gerhana Bulan Total mulai masuk pukul 18.09.21 WIB, 19.09.21 WITA, 20.09.21 WIT.

Gerhana bulan melintas memotong Provinsi Riau dan Sumatera Barat, sehingga seluruh pengamat di Indonesia dapat mengamati awal fase totalitas ini, kecuali di sebagian Riau, Sumatera Barat, Sumatera Utara, dan Aceh.

4. Fase Puncak Gerhana Bulan terjadi pukul 18.18.43 WIB , 19.18.43 WITA , 20.18.43 WIT.

Pada fase ini, gerhana bulan dapat disaksikan di seluruh wilayah Indonesia, kecuali di sebagian kecil Riau, sebagian Sumatera Barat, Sumatera Utara, dan Aceh.

5. Fase (U3) Gerhana Bulan Total berakhir pukul 18.28.05 WIB, 19.28.05 WITA, 20.28.05 WIT.

Gerhana bulan melintas membelah Sumatera Utara, sehingga pengamat di seluruh wilayah Indonesia, kecuali sebagian Sumatera Utara dan Aceh, dapat menyaksikan fenomena ini.

6. Fase (U4) Gerhana Bulan Sebagian berakhir pukul 19.52.48 WIB, 20.52.48 WITA, 21.52.48 WIT dapat disaksikan di seluruh wilayah Indonesia.

7. Fase (P4) Gerhana Bulan berakhir pukul 20.51.14 WIB, 21.51.14 WITA, 22.51.14 WIT dapat disaksikan di seluruh wilayah Indonesia.

Artikel ini telah tayang di TribunManado.co.id dengan judul Tata Cara Salat Sunah Gerhana Bulan,

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved