Amukan Gajah

Kisah M Daud, Petani Pidie yang Selamat dari Amukan Gajah, Terlihat Seperti Batu Besar

Belum selesai saya bertanya kemana perginya dua ekor gajah, tiba-tiba dengan gerak cepat gajah seruduk tubuh saya hingga terpental

Penulis: Muhammad Nazar | Editor: Ansari Hasyim
SERAMBINEWS/MUHAMMAD NAZAR
M Daud pasien amukan gajah saat dirawat di ruang bedah RSUD Tgk Chik Di Tiro Sigli, Pidie, Selasa (25/5/2021). 

Laporan Muhammad Nazar I Pidie

SERAMBINEWSTV.COM, SIGLI - M Daud Tengku Ahmad Sulaiman (55) menceritakan kisahnya yang selamat dari amukan dua ekor gajah jantan yang berkeliaran di kebunnya di Gle Genteng Gampong Blang Pandak, Kecamatan Tangse, Pidie.

Betapa tidak, M Daud sangat histeris karena secara mendadak dari jarak sekitar satu meter diseruduk gajah liar.

M Daud tidak mengetahui jika gajah liar yang dihalaunya bersembunyi direrimbunan kayu dekat dirinya berdiri bersama teman.

Gajah bersembunyi sulit dikenali, karena menyerupai batu besar.

"Belum selesai saya bertanya kemana perginya dua ekor gajah, tiba-tiba dengan gerak cepat gajah seruduk tubuh saya hingga terpental," kata M Daud Tengku Ahmad Sulaiman saat ditemui Serambinews.com, Selasa (25/5/2021), dirawat di RSUD Tgk Chik Di Tiro Sigli.

M Daud korban amukan gajah saat dirawat di RSUD Tgk Chik Ditiro.
M Daud korban amukan gajah saat dirawat di RSUD Tgk Chik Ditiro. (For Serambinews.com)

Di ruang bedah rumah sakit pemerintah itu, M Daud dirawat yang ditemani istri bersama anaknya. Tangan kanan masih diperban warna putih.

M Daud dengan posisi duduk di ranjang kerap tersenyum saat menceritakan dirinya diseruduk gajah kepada Kabid Pelayanan RSUD Tgk Chik Di Tiro Sigli.

Bhayangkari Brimob Kompi 3 Batalyon C Pelopor Nagan Raya Divaksin

Tingkatkan Kualitas Guru PAI, UIN Ar-Raniry dan 15 Pemkab di Aceh Tandatangani MoU PPG

Saat ini, kondisi M Daud mulai membaik setelah menjalani operasi bedah tulang dilakukan dr Ichsan SpOT.

Ia mengkisahkan, bersama rekannya Marzuki pergi ke kebunnya di Gle Genteng Gampong Blang Pandak dengan jarak tempuh sekitar dua jam perjalanan, dengan kondisi jalan rusak dan mendaki.

Namun, bagi M Daud tidak terkendala dengan medan jalan, mengingat lelaki yang memiliki tubuh atletis itu telah menyatu hidupnya dengan kondisi alam di hutan.

Di kebun yang luas sekitar 2 hektare lebih itu, M Daud menanam cabai, durian, kopi panah atau liberika, pinang dan palawija. Kebun itu telah dirawat tiga tahun, yang sebagian tanaman telah dipanen.

Kecuali, kopi liberika yang baru mengeluarkan bunga. Di kawasan Gle Genteng itu sekitar sembilan petani bercocok tanam yang dekat dengan Gunung Halimun.

Saat sampai di kebun, kata M Daud, ia bersama Marzuki sempat berbicara dengan dua ekor gajah jantan.

"Wahai binatang yang baik, kembalilah ke dalam hutan belantara. Kami ini orang kecil, sayangilah kami," ucap M Daud saat memulai menghalau gajah.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved