Internasional
Organisasi Yahudi AS Bersyukur, Presiden Joe Biden Terus Mendukung Kaumnya
Organisasi Yahudi terkemuka menyambut Presiden Joe Biden yang mengecam serangan terhadap orang Yahudi Amerika.
Bahwa konflik terbaru digunakan untuk memperkuat retorika antisemit, menguatkan para aktor berbahaya dan menyerang komunitas Yahudi.
Baca juga: Pria Yahudi Donorkan Ginjal Sebelum Meninggal Dunia ke Seorang Wanita Arab, Sudah Menunggu 10 Tahun
"Kami berharap kami tidak perlu menulis surat ini," kata Huffnagle
"Kami berharap itu tidak diperlukan," jelasnya.
"Tapi hampir ada keheningan yang memekakkan telinga ini," ujarnya,
"Rasanya hampir tidak ada yang mau mengatakan apa-apa, padahal sebelumnya, ketika itu adalah kebencian supremasi kulit putih, orang-orang bersuara," tambahnya.
"Bagi komunitas Yahudi, itu sangat membingungkan karena mereka berpikir, tunggu, di mana teman-teman kita?" tanyanya.
Kepedulian yang mendalam terhadap keamanan bukannya tidak berdasar.
Liga Anti-Pencemaran Nama Baik menemukan insiden antisemit.
Termasuk penyerangan dan pelecehan di lembaga-lembaga Yahudi.
Seperti sekolah dan sinagog, naik 40 persen dari 2019 hingga 2020.
Laporan Komite Yahudi Amerika, " Negara Antisemitisme di Amerika 2020 ," menemukan 9 dari 10 orang Yahudi Amerika percaya antisemitisme adalah masalah di negara ini.
Nathan Diament, Direktur Eksekutif Orthodox Union Advocacy Center, badan kebijakan publik non-partisan dari organisasi Yahudi Ortodoks terbesar di negara itu, mengaku kecewa.
Mereka beralasan, beberapa pemimpin terpilih lambat mengutuk antisemitisme.
"Apa yang ada di tweet presiden pagi ini adalah pernyataan yang tepat dan dihargai," katanya.
"Banyak pemimpin yang telah kami hubungi, anggota Kongres, sangat lamban untuk berbicara menentang serangan anti-Yahudi ini dengan kekuatan dan kecepatan yang sama," ujarnya.